Kej 3:9-15.20 Mzm 98:1-4 Ef 1:3-6.11-12; Luk 1:26-38
Tema: “Rahmat Allah yang Mempersiapkan Hati untuk Keselamatan”
Hari ini Gereja merayakan misteri
mulia: Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Bukan karena kehebatan manusia,
tetapi karena rahmat Allah yang mendahului , mempersiapkan seorang perempuan
untuk menjadi Bunda Sang Penyelamat. Misteri ini mengajak kita melihat bahwa
keselamatan selalu dimulai oleh inisiatif Allah , bukan usaha manusia.
Bacaan-bacaan hari ini menyingkapkan dua wajah: kehancuran manusia akibat dosa
dan kebangkitan melalui Maria yang menjawab “Ya” pada Allah.
Bacaan I – Kejadian 3:9-15.20
Bacaan ini menampilkan kegagalan
manusia namun juga janji rahmat yang memulihkan.
Bacaan II – Lukas 1:26-38
Perikop ini menampilkan: Malaikat
Gabriel membawa kabar bahwa Maria dipilih menjadi Bunda Mesias; Maria
“dianugerahi rahmat” (kecharitomene), yang secara tradisi dipahami Gereja
sebagai penuh rahmat sejak awal keberadaannya; Allah karya keselamatan memulai
dengan cara yang sangat manusiawi: melalui seorang gadis sederhana di Nazaret; Maria
menanggapi panggilan itu bukan dengan kepastian, tetapi dengan iman yang
berserah : “Terjadilah aku menurut kata-Mu.”; Melalui ketaatan Maria, Sabda
menjadi daging dan tinggal di antara kita.
Bacaan ini menegaskan bahwa rahmat
Allah bekerja dalam kelemahlembutan dan ketaatan.
Korelasi Bacaan I dan Bacaan II
Di Kejadian, kita melihat jatuhnya
manusia dan berjanji bahwa seorang perempuan dan keturunannya akan mengalahkan
kejahatan.
Di Injil, kita melihat penggenapan
janji itu: Perempuan itu adalah Maria , yang dipersiapkan Allah sejak awal
melalui rahmat istimewa; Keturunannya adalah Yesus , yang menyelamatkan umat
manusia dari dosa; Jika Hawa jatuh karena ketidaktaatan, Maria menjadi Hawa
Baru melalui ketaatan dan imannya.
Jika dosa memisahkan manusia dari
Allah, melalui Maria Allah membuka kembali pintu persekutuan.
Pesan Pastoral
- Biarkan Rahmat Allah Mendahului Hidup Kita. Maria hidup bukan karena kekuasaannya sendiri, melainkan karena rahmat yang mendahuluinya. Kita pun diajak membuka diri pada rahmat Tuhan yang bekerja lebih dulu daripada segala usaha manusia.
- Taatlah pada Kehendak Allah, Sekalipun Tidak Mengerti Semua Hal. Ketaatan Maria bukan hasil dari kepastian logistik, tetapi dari iman. Ketika hidup memberikan situasi yang tak pasti, tetaplah berkata: “Terjadilah aku menurut kehendak-Mu.”
- Jadilah Perpanjangan Kasih Allah dalam Dunia yang Luka. Dosa merusak hubungan, tetapi Maria membuka jalan keselamatan. Kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang menyembuhkan, bukan melukai; yang mendamaikan, bukan memecah-belah; yang menghadirkan Kristus di tengah dunia [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!