Yes 40:1-11 Mzm 96:1-3.10-13 Mat 18:12-14
Dalam masa Adven, Gereja mengajak kita untuk menyiapkan hati
menyambut kedatangan Tuhan, bukan dalam ketakutan, melainkan dalam sukacita dan
pengharapan. Bacaan hari ini menampilkan wajah Allah yang penuh kelembutan:
Allah yang menghibur umat-Nya dan mencari yang tersesat. Dua gambaran ini
memperlihatkan bahwa Allah selalu menjadi pihak yang mendekat terlebih dahulu,
mengangkat, menyembuhkan, dan membawa kembali yang hilang ke dalam pelukan-Nya.
Bacaan I – Yesaya 40:1-11
Perikop ini adalah awal dari “Kitab Penghiburan”, ditujukan kepada Israel yang sedang mengalami kehancuran dan pembuangan. Inti pesannya: 1) Allah bersabda: “Hiburkanlah umat-Ku!” sebagai tanda bahwa masa penderitaan tidak berlangsung selamanya; 2) Dosa-dosa mereka telah ditebus; Allah menyatakan niat untuk memulihkan dan mempersatukan kembali umat-Nya; 3) Terdapat seruan untuk mempersiapkan jalan Tuhan, meluruskan yang bengkok dan meratakan yang terjal—gambaran pertobatan batin; dan 4) Allah digambarkan seperti Gembala yang lembut, yang menggembalakan kawanan-Nya, menggendong anak-anak domba dan membawa yang lemah dalam pelukan-Nya.
Gambaran ini menekankan kasih Tuhan yang penuh kelembutan bagi umat yang remuk hati.
Bacaan II – Matius 18:12-14
Dalam Injil, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang domba
yang hilang: 1) Seorang gembala meninggalkan 99 domba di pegunungan untuk
mencari satu yang hilang; 2) Ketika menemukannya, ia bersukacita lebih besar
atas satu itu daripada atas yang lain yang tidak hilang; dan 3) Yesus
menegaskan bahwa Bapa di surga tidak menghendaki seorang pun binasa.
Perumpamaan ini menunjukkan kerinduan Allah untuk
menyelamatkan dan memulihkan setiap pribadi, seberapapun kecil atau
tersesatnya.
Korelasi Bacaan I dan Bacaan II
Yesaya dan Injil memberikan gambaran yang saling melengkapi:
1) Yesaya: Allah datang untuk menghibur umat yang hancur dan memulihkan mereka
seperti Gembala yang lembut; dan 2) Injil: Yesus menggambarkan Bapa sebagai
Gembala yang mencari satu domba yang hilang dengan penuh sukacita.
Keduanya menegaskan bahwa Allah bukan hanya memberi
perintah, tetapi berinisiatif datang, menyembuhkan, mencari, dan memulihkan.
Adven menjadi waktu untuk menyadari bahwa kita adalah umat yang “dicari” oleh
Allah dan dipanggil untuk kembali ke dalam pelukan-Nya.
Pesan Pastoral
- Izinkanlah Allah Menghibur Luka-luka Batin Kita. Jangan menutup diri dalam rasa bersalah, kecewa, atau lelah. Allah datang bukan untuk menghukum, tetapi untuk menghibur dan memulihkan seperti seorang gembala yang lembut.
- Kembalilah kepada Tuhan yang Mencari Kita. Jika kita merasa tersesat, jauh dari Tuhan, atau kehilangan arah, ingatlah bahwa Allah tidak menyerah mencari kita. Adven adalah kesempatan untuk kembali melalui doa, sakramen, dan pertobatan.
- Jadilah Penghiburan bagi Sesama. Seperti Allah menghibur umat-Nya, kita pun dipanggil menjadi pembawa penghiburan: dengan kata yang meneguhkan, sikap yang peduli, dan hati yang peka terhadap mereka yang terluka atau tersisih [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!