Yes 30:19-21.23-26 Mzm 147:1-6; Mat 9:35-10:1.6-8
Pengantar Singkat
Bacaan I – Ya 29:17–24
Nabi Yesaya berbicara kepada
umat yang tengah berada dalam penderitaan dan kebingungan. Mereka haus akan
arahan dan pertolongan. Yesaya menegaskan: Tuhan mendengar seruan umat-Nya dan
akan mengasihani mereka; Tuhan akan menjadi guru yang menunjukkan jalan:
“Inilah memutar, berjalanlah di situ.”; Berkat Tuhan tampak nyata: tanah
menjadi subur, hujan turun, dan penyembuhan terjadi, digambarkan dengan cahaya
yang lebih terang dari biasanya.
Pesan utamanya: Allah tidak hidup diam terhadap penderitaan , Ia turun tangan memulihkan umat-Nya.
Bacaan II – Mat 9:27–31
Yesus berkeliling, mengajar,
memberitakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit. Melihat banyak
orang yang “tersesat seperti domba tanpa gembala,” hati-Nya tergerak oleh belas
kasihan.
Lalu Yesus: Memanggil keduabelas
murid; Memberi kekuatan untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan; Mengutus
mereka kepada domba-domba Israel yang hilang; Dengan pesan: “Kamu telah
memperolehnya dengan cuma-cuma, maka berilah juga dengan cuma-cuma.” Yesus
tidak hanya menunjukkan belas kasih, tetapi juga mewariskannya kepada para
murid agar mereka menjadi tanda kehadiran Allah.
Korelasi Bacaan I dan Bacaan II
Bacaan pertama menampilkan Tuhan sebagai Allah yang penuh belas kasih, yang menyembuhkan dan memulihkan umat-Nya. Dalam Injil, belas kasih itu menjadi nyata dalam diri Yesus yang hadir, menyentuh, dan menyembuhkan. Terlebih lagi, belas kasih Allah terbentuk melalui para murid yang diberi kekuasaan dan diutus ke tengah umat.
Dengan demikian: Allah yang penuh belas kasih (Yesaya); Tampak dalam karya Yesus; Diteruskan oleh para murid sebagai misi Gereja (Matius). Misi Gereja sejak awal hingga sekarang adalah menjadi wajah belas kasih Allah.
Pesan Pastoral
- Biarkan Tuhan Menuntun Jalan Hidup Kita. Seperti umat dalam Yesaya yang mendengar suara Tuhan berkata: “Inilah jalannya,” kita pun dipanggil untuk membuka diri pada tutunan Tuhan. Banyak kerumitan hidup yang dapat ditata ketika kita memberi tempat bagi Sabda untuk memandu langkah.
- Belas Kasihan Harus Menjadi Gerak Dasar Pelayanan. Yesus melayani bukan karena kewajiban, tetapi karena hati yang tergerak oleh belas kasih. Semua bentuk pelayanan pastoral, karya kerasulan, maupun tugas sehari-hari menjadi bermakna ketika dihilangkan dari hati yang berbelas kasih, bukan sekedar rutinitas.
- Apa yang Kita Terima secara Cuma-cuma, Berikanlah secara cuma-cuma. Kasih, maaf, talenta, dan rahmat yang kita terima adalah pemberian Tuhan. Maka kita hadir untuk membagikannya: dalam kesediaan menolong, mendoakan, menyembuhkan yang terluka, menguatkan yang lemah, dan menghadirkan harapan bagi yang terpuruk.






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!