Ordo Saudara Dina Kapusin Provinsi St. Fidelis Sibolga

Renungan Harian Katolik: Sabtu, 6 Desember 2025

Yes 30:19-21.23-26 Mzm 147:1-6; Mat 9:35-10:1.6-8

 Tema: Digerakkan oleh Belas Kasih

 


Pengantar Singkat

Belas kasih bukan sekedar perasaan iba, melainkan gerakan hati yang membuat seseorang mendekat, memperhatikan, dan bertindak. Tuhan selalu lebih dulu berbelas kasih kepada umat-Nya, lalu mengutus kita untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya. Bacaan-bacaan hari ini menunjukkan bagaimana Allah menyentuh umat yang menderita dan bagaimana Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menghadirkan belas kasih itu secara konkret

Bacaan I – Ya 29:17–24

Nabi Yesaya berbicara kepada umat yang tengah berada dalam penderitaan dan kebingungan. Mereka haus akan arahan dan pertolongan. Yesaya menegaskan: Tuhan mendengar seruan umat-Nya dan akan mengasihani mereka; Tuhan akan menjadi guru yang menunjukkan jalan: “Inilah memutar, berjalanlah di situ.”; Berkat Tuhan tampak nyata: tanah menjadi subur, hujan turun, dan penyembuhan terjadi, digambarkan dengan cahaya yang lebih terang dari biasanya.

Pesan utamanya: Allah tidak hidup diam terhadap penderitaan , Ia turun tangan memulihkan umat-Nya.

Bacaan II – Mat 9:27–31

Yesus berkeliling, mengajar, memberitakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit. Melihat banyak orang yang “tersesat seperti domba tanpa gembala,” hati-Nya tergerak oleh belas kasihan.

Lalu Yesus: Memanggil keduabelas murid; Memberi kekuatan untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan; Mengutus mereka kepada domba-domba Israel yang hilang; Dengan pesan: “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, maka berilah juga dengan cuma-cuma.” Yesus tidak hanya menunjukkan belas kasih, tetapi juga mewariskannya kepada para murid agar mereka menjadi tanda kehadiran Allah.

Korelasi Bacaan I dan Bacaan II

Bacaan pertama menampilkan Tuhan sebagai Allah yang penuh belas kasih, yang menyembuhkan dan memulihkan umat-Nya. Dalam Injil, belas kasih itu menjadi nyata dalam diri Yesus yang hadir, menyentuh, dan menyembuhkan. Terlebih lagi, belas kasih Allah terbentuk melalui para murid yang diberi kekuasaan dan diutus ke tengah umat.

Dengan demikian: Allah yang penuh belas kasih (Yesaya); Tampak dalam karya Yesus; Diteruskan oleh para murid sebagai misi Gereja (Matius). Misi Gereja sejak awal hingga sekarang adalah menjadi wajah belas kasih Allah.

Pesan Pastoral

Share this post :

Posting Komentar

Terima kasih atas Partisipasi Anda!

 
Copyright © 2015-2025. Ordo Saudara Dina Kapusin Provinsi St. Fidelis Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting