Yes 29:17-24 Mzm 27:1.4.13-14 Mat 9:27-31
Kita hidup di dunia yang sering
menjadikan manusia “buta”: buta terhadap kehendak Allah, buta terhadap sesama,
dan buta terhadap suara hati. Namun Allah tidak tinggal diam. Ia membuka mata
yang tertutup oleh dosa, kerapuhan, dan keputusasaan. Renungan hari ini
mengajak kita melihat bagaimana Allah mengubah kebutaan—baik spiritual maupun
moral—menjadi penglihatan yang menyelamatkan.
Bacaan I – Yesaya 29:17–24
Nabi Yesaya menyampaikan janji
Allah pemulihan bagi bangsa yang tersesat. Daerah Libanon—simbol kemakmuran dan
kehidupan, akan berubah menjadi kebun subur, lambang transformasi total dari
Allah. Yang tuli akan mendengar, yang buta akan melihat, orang rendah hati
berjanji, dan penindas dihentikan. Allah bertindak memulihkan umat-Nya bukan
hanya secara fisik, tetapi terutama secara moral dan rohani. Pemulihan ini
berjalan seiring dengan pengobatan: bangsa yang dulu menyimpang akan belajar
memahami ajaran Tuhan.
Intinya: Tuhan berjanji
memulihkan umat yang hatinya, menegakkan keadilan, dan mengembalikan
kebahagiaan kepada mereka yang berharap pada-Nya.
Bacaan II – Matius 9:27–31
Dua orang buta mengikuti Yesus
dan berseru, “Kasihilah kami, Anak Daud!” Gelar “Anak Daud” menandakan
pengakuan iman bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam dialog singkat, Yesus bertanya:
“Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?” Dengan jawaban iman “Ya,
Tuhan,” Yesus menyentuh mata mereka dan memulihkan penglihatan mereka.
Kesembuhan itu menjadi tanda nyata bahwa Kerajaan Allah hadir melalui Yesus.
Meski Yesus meminta mereka untuk tidak menceritakan hal itu, mereka justru
mewartakannya ke mana-mana—antusias oleh pengalaman keselamatan yang alami
mereka.
Intinya: Kesembuhan
terjadi karena iman yang teguh dan kepercayaan total kepada Yesus sebagai
Mesias.
Korelasi Bacaan I dan Bacaan II
Kedua bacaan sama-sama
menampilkan Allah yang membuka mata yang tertutup: Yesaya menubuatkan
bahwa Allah akan memulihkan mereka yang buta dan tuli secara rohani sebagai
tanda kesegaran umat; Injil Matius menunjukkan penggenapan konkret
nubuat itu: dua orang buta disembuhkan oleh Yesus berkat iman mereka.
Apa yang dinubuatkan sebagai
janji keselamatan dalam Perjanjian Lama, kini menjadi kenyataan dalam diri
Yesus. Pemulihan batin dan fisik yang menjanjikan Yesaya mencapai puncaknya
dalam tindakan penyembuhan Yesus.
Pesan Pastoral
- Biarkan Tuhan membuka mata hati kita. Kita
sering jatuh dalam “kebutaan” rohani: egoisme, prasangka, kenyamanan semu.
Hari ini Tuhan menawarkan pemulihan.
- Kesembuhan memerlukan iman. Sama seperti dua
orang buta yang berkata, “Ya, Tuhan,” kita pun dipanggil mempercayakan
hidup sepenuhnya kepada-Nya.
- Pemulihan dari Tuhan mendorong pewartaan. Ketika
Tuhan menyentuh hidup kita, wajar bila kita ingin membagikan karya
kasih-Nya kepada orang lain.
- Advent: Masa membuka mata. Dalam masa
persiapan menjelang Natal, kita diajak melihat lebih jernih kehadiran
Allah dalam kesekharian, dan membuka diri pada pembaruan yang Ia tawarkan. [psl]






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!