Pesta St. Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil – A
1Yoh
1:1-4 Mzm 97:1-2.5-6.11-12 Yoh 20:2-8
Dalam hari ketiga Oktaf Natal, Gereja merayakan Pesta St.
Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil. Ia dikenal sebagai murid yang dikasihi
Yesus dan saksi yang mendalam akan misteri Sabda yang menjadi manusia. Melalui
imannya, kita diajak masuk dalam sukacita perjumpaan dengan Kristus yang
bangkit.
Bacaan Pertama (1Yoh 1:1–4)
Rasul Yohanes memberi kesaksian tentang Sabda kehidupan yang
telah didengar, dilihat, dan disentuh. Iman Kristiani bukanlah gagasan abstrak,
melainkan perjumpaan nyata dengan Kristus. Kesaksian ini bertujuan membawa
persekutuan dan kepenuhan sukacita bagi semua orang beriman.
Bacaan Injil (Yoh 20:2–8)
Injil mengisahkan Yohanes yang berlari ke makam bersama
Petrus. Ia melihat tanda-tanda kebangkitan dan segera percaya, meskipun belum
melihat Yesus secara langsung. Iman Yohanes lahir dari cinta dan kedekatannya
dengan Tuhan.
Korelasi Kedua Bacaan
Kesaksian Yohanes dalam suratnya berakar pada pengalaman
pribadinya akan Kristus, yang berpuncak pada iman akan kebangkitan sebagaimana
dikisahkan dalam Injil. Melihat dengan mata iman dan percaya dengan hati
menjadi dasar pewartaan dan persekutuan Gereja.
Pesan Pastoral
- Iman
lahir dari perjumpaan pribadi dengan Kristus: Seperti Yohanes, kita diajak
membangun relasi yang hidup dengan Tuhan.
- Percaya
meski tidak selalu melihat: Iman menuntun kita melampaui tanda-tanda
lahiriah menuju kepercayaan yang mendalam.
- Menjadi
saksi sukacita Injil: Pengalaman akan Kristus mendorong kita membagikan
iman dan menghadirkan sukacita bagi sesama [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!