Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis
6:8-10; 7:54-59 Mzm 31:3-4.6.8.16-17; Mat 10:17-22
Tema: “Kesetiaan kepada Kristus hingga Akhir”
Sehari setelah merayakan Natal, Gereja menghadapkan kita
pada kesaksian St. Stefanus, martir pertama. Sukacita kelahiran Kristus
langsung diikuti oleh panggilan untuk setia kepada-Nya, bahkan ketika iman
menuntut pengorbanan dan keberanian besar.
Bacaan Pertama (Kis 6:8–10; 7:54–59)
Stefanus dipenuhi rahmat dan kuasa Roh Kudus sehingga tak
seorang pun mampu melawan hikmat dan kebenaran yang disampaikannya.
Kesaksiannya tentang Kristus membawanya pada kematian sebagai martir. Dalam
saat terakhir hidupnya, Stefanus menyerahkan diri kepada Tuhan dan mengampuni
para penganiayanya, meneladan Yesus sendiri.
Bacaan Injil (Mat 10:17–22)
Yesus menubuatkan bahwa para murid akan mengalami penolakan
dan penganiayaan karena nama-Nya. Namun Ia menegaskan bahwa Roh Kudus akan
memberi kekuatan dan kata-kata yang tepat. Kesetiaan hingga akhir menjadi jalan
menuju keselamatan sejati.
Korelasi Kedua Bacaan
Apa yang diwartakan Yesus dalam Injil digenapi secara nyata
dalam diri Stefanus. Ia tidak hanya mewartakan Kristus dengan kata-kata, tetapi
juga dengan hidup dan kematiannya. Roh Kudus yang dijanjikan Yesus sungguh
bekerja dalam diri Stefanus, memampukannya setia sampai akhir.
Pesan Pastoral
- Iman
menuntut kesetiaan nyata: Mengikuti Kristus berarti siap menanggung
konsekuensi iman dalam kehidupan sehari-hari.
- Roh
Kudus adalah kekuatan kita: Dalam kesulitan dan penolakan, Tuhan sendiri
yang memberi keberanian dan hikmat.
- Kasih
dan pengampunan adalah kesaksian tertinggi: Seperti Stefanus, orang
beriman dipanggil membalas kekerasan dengan kasih dan doa [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!