Yes 62:1-5;Mzm 89:4-5.16-17.27.29;Kis 13:16-17.22-25 Mat 1:1-25
Pada Malam Natal, Gereja merayakan misteri agung kehadiran
Allah yang menjadi manusia. Natal bukan sekadar peristiwa kelahiran, melainkan
peristiwa keselamatan yang menyentuh kehidupan nyata manusia, khususnya dalam
lingkup keluarga. Allah memilih masuk ke dalam sejarah melalui keluarga
manusiawi agar setiap keluarga mengalami keselamatan-Nya.
Bacaan Pertama (Yes 62:1–5)
Nabi Yesaya menggambarkan sukacita Allah atas umat-Nya
seperti kegembiraan seorang mempelai. Yerusalem yang dahulu terluka kini
dipulihkan dan dicintai kembali. Allah berjanji tidak tinggal diam sampai
keselamatan terwujud. Gambaran ini menegaskan bahwa Allah menghendaki pemulihan
relasi dan kehidupan yang penuh sukacita.
Bacaan Kedua (Kis 13:16–17.22–25)
Dalam khotbahnya, Paulus menelusuri karya keselamatan Allah
sepanjang sejarah Israel, dari para leluhur hingga Raja Daud, dan akhirnya
sampai pada Yesus, Sang Juruselamat. Allah setia menuntun sejarah keluarga
umat-Nya hingga melahirkan Penyelamat bagi semua orang.
Bacaan Injil (Mat 1:1–25)
Injil menampilkan silsilah Yesus dan kisah ketaatan Yusuf.
Yesus hadir melalui sebuah keluarga dengan segala keterbatasannya. Melalui iman
dan ketaatan Yusuf serta Maria, Allah masuk ke dalam kehidupan keluarga manusia
untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
Korelasi Ketiga Bacaan
Janji pemulihan dan kasih setia Allah dalam Kitab Yesaya
digenapi melalui sejarah keselamatan yang disampaikan Paulus dan mencapai
kepenuhannya dalam kelahiran Yesus. Allah yang setia pada janji-Nya hadir
secara konkret dalam sebuah keluarga. Natal menegaskan bahwa keluarga menjadi
tempat pertama karya keselamatan Allah dinyatakan.
Pesan Pastoral
- Allah
hadir dalam keluarga kita: Natal mengingatkan bahwa Allah tidak jauh
dari realitas keluarga, termasuk dalam kelemahan dan pergumulannya.
- Keluarga
adalah jalan keselamatan: Seperti keluarga Nazaret, keluarga kita
dipanggil menjadi tempat iman, ketaatan, dan kasih bertumbuh.
- Merawat
keluarga sebagai ruang kehadiran Allah: Tema Natal nasional mengajak
kita membangun keluarga yang terbuka bagi kehadiran Allah agar menjadi
sumber keselamatan bagi sesama [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!