Hak 13:2-7.24-25 Mzm 71:3-6.16-17 Luk 1:5-25
Tema: “Allah Bekerja Melampaui Kemandulan dan Keraguan”
Dalam suasana Adven yang semakin mendekati Natal, Sabda
Tuhan mengajak kita merenungkan karya Allah yang hadir dalam situasi
ketidakmungkinan manusia. Allah sanggup menghadirkan kehidupan baru di tengah
keterbatasan, asalkan manusia mau membuka diri pada rencana-Nya.
Bacaan Pertama (Hak 13:2–7.24–25)
Kisah kelahiran Simson diawali dari pasangan yang mandul.
Allah sendiri mengambil inisiatif dengan menjanjikan seorang anak yang akan
menjadi alat pembebasan bagi Israel. Kelahiran Simson menegaskan bahwa Allah
berkuasa mengubah kemandulan menjadi sumber harapan dan keselamatan bagi
umat-Nya.
Bacaan Injil (Luk 1:5–25)
Injil menceritakan pengalaman Zakharia dan Elisabet yang
telah lanjut usia dan tidak memiliki anak. Ketika malaikat menyampaikan janji
kelahiran Yohanes Pembaptis, Zakharia ragu, sehingga ia menjadi bisu. Namun
Allah tetap setia melaksanakan rencana-Nya, sebab janji keselamatan tidak
bergantung pada kesempurnaan iman manusia.
Korelasi Bacaan Pertama dan Injil
Baik dalam kisah Simson maupun Yohanes Pembaptis, Allah
berkarya melalui keluarga yang mandul dan secara manusiawi tidak memiliki
harapan. Keduanya dipilih sebagai alat keselamatan. Perbedaannya, Simson lahir
dalam konteks kekuatan fisik, sedangkan Yohanes Pembaptis diutus sebagai nabi
yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Keduanya menegaskan bahwa Allah berdaulat
atas sejarah hidup manusia.
- Allah
sanggup mengubah keterbatasan menjadi berkat: Tidak ada situasi hidup
yang terlalu gelap bagi karya Allah.
- Iman
perlu terus dimurnikan: Keraguan seperti Zakharia adalah manusiawi,
tetapi Allah mengundang kita untuk semakin percaya.
- Bersiap
menyambut karya Allah: Masa Adven mengajak kita membuka hati agar
Allah bekerja melalui hidup kita demi keselamatan sesama.






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!