Yes 7:10-14 Mzm 24:1-6 Luk 1:26-38
Menjelang perayaan Natal, Sabda Tuhan
hari ini menampilkan sikap iman yang kontras: keraguan Raja Ahas dan
keterbukaan total Bunda Maria. Melalui keduanya, kita diajak belajar bagaimana
Allah hadir ketika manusia mau percaya dan menyerahkan diri pada kehendak-Nya.
Bacaan Pertama (Yes 7:10–14)
Nabi Yesaya menyampaikan tawaran
Allah kepada Raja Ahas untuk meminta tanda iman. Namun Ahas menolak karena
ketidakpercayaannya. Meski demikian, Allah tetap memberikan tanda: seorang
perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang dinamai
Immanuel. Ini menegaskan bahwa keselamatan adalah inisiatif Allah, bukan hasil
kehebatan iman manusia.
Bacaan Injil (Luk 1:26–38)
Injil mengisahkan peristiwa Kabar
Sukacita kepada Maria. Dalam kerendahan hati dan keterbukaannya, Maria menerima
kehendak Allah meskipun penuh misteri dan risiko. Jawabannya, “Sesungguhnya aku
ini hamba Tuhan,” menjadi teladan iman sejati yang bersedia bekerjasama dengan
rencana keselamatan Allah.
Korelasi Bacaan Pertama dan Injil
Tanda Immanuel yang dinubuatkan oleh
Yesaya menemukan penggenapannya dalam diri Yesus yang dikandung oleh Maria.
Jika Ahas menolak tanda Allah, Maria justru menerimanya dengan iman total.
Dalam Maria, janji Allah menjadi nyata: Allah sungguh hadir dan tinggal bersama
umat-Nya.
Pesan Pastoral
- Allah setia meski iman manusia rapuh: Keselamatan
tetap terlaksana karena kesetiaan Allah, bukan karena kekuatan kita.
- Belajar dari iman Maria: Keterbukaan dan ketaatan
Maria mengantar keselamatan bagi dunia.
- Membuka diri bagi kehendak Allah: Masa Adven adalah
waktu yang tepat untuk berkata “ya” pada panggilan Allah dalam hidup
sehari-hari [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!