Yes 48:17-19 Mzm 1:1-4.6 Mat 11:16-19
Dalam dunia yang penuh dengan berbagai suara dan desakan,
kita sering kebingungan tentang siapa dan apa yang harus diikuti. Renungan hari
ini mengajak kita untuk membedakan antara suara Tuhan yang mengajar kita jalan
sejati dan berbagai suara dunia yang mencoba mengalihkan kita. Adven adalah
waktu untuk menajamkan pendengaran rohani kita.
Inti Bacaan 1 (Yesaya 48:17-19)
Tuhan berbicara melalui Yesaya: "Akulah TUHAN, Allahmu,
yang mengajarkan kepadamu untuk keuntunganmu, yang membimbing engkau di jalan
yang harus engkau tempuh." Tuhan menawarkan pengajaran dan bimbingan bagi
kesejahteraan umat-Nya. Jika umat mendengarkan perintah-Nya, keselamatan mereka
akan mengalir seperti sungai dan keturunan mereka akan seperti pasir laut. Inti
pesan ini adalah: Tuhan yang bijaksana selalu mengundang kita untuk
mendengarkan dan mengikuti jalan-Nya yang menguntungkan.
Yesus menggunakan perumpamaan anak-anak di pasar yang tidak
puas dengan apa pun. Mereka mengatakan kepada teman-teman: "Kami main
seruling untuk kamu, tetapi kamu tidak menari; kami menyanyikan lagu duka,
tetapi kamu tidak bersedih." Yesus menerapkan ini pada generasi-Nya yang
menolak baik Yohanes (yang datang tidak makan dan tidak minum) maupun Dia
sendiri (yang makan dan minum). Mereka mencari alasan untuk menolak
kedua-duanya. Inti pesan ini adalah: Banyak yang menolak panggilan Tuhan karena
ekspektasi mereka sendiri yang keliru, bukan karena kesalahan pesan Tuhan.
Korelasi Bacaan 1 dan Injil
Yesaya menjanjikan bahwa Tuhan mengajarkan jalan yang
menguntungkan; Matius menunjukkan kenyataan bahwa banyak menolak pengajaran itu
karena memiliki harapan sendiri yang keliru. Yesaya menekankan pentingnya
mendengarkan Tuhan; Matius memperingatkan bahwa dunia penuh dengan alasan untuk
tidak mendengarkan. Keduanya mengundang kita untuk memeriksa: Apakah saya
benar-benar mendengarkan Tuhan, atau apakah saya hanya mendengarkan apa yang
sudah saya tentukan sebelumnya?
Pesan Pastoral
- Tuhan Adalah Guru yang Bijaksana untuk Keuntungan Kita. Pesan Yesaya "yang mengajarkan kepadamu untuk keuntunganmu" memecahkan mitos bahwa mengikuti Tuhan itu membatasi atau merugikan. Sebaliknya, jalan Tuhan dirancang untuk kesejahteraan sejati kita. Dalam Adven, kita diundang untuk mempercayai kebijaksanaan Tuhan dan terbuka untuk belajar dari-Nya, bahkan ketika jalan-Nya tidak sesuai dengan ekspektasi dunia.
- Berhati-hatilah terhadap Ekspektasi Keliru yang Menghalangi Pendengaran. Generasi dalam Injil Matius tidak mendengarkan karena mereka sudah memutuskan terlebih dahulu apa yang mereka inginkan. Mereka menolak Yohanes karena dia terlalu ketat, dan menolak Yesus karena dia terlalu "duniawi." Kita perlu bertanya: Ekspektasi apa yang saya bawa kepada Tuhan? Apakah saya bersedia diubah oleh apa yang Dia ajarkan, atau apakah saya hanya mencari konfirmasi atas apa yang sudah saya percayai?
- Mendengarkan Tuhan Adalah Tindakan Perlawanan Spiritual. Di tengah kebisingan dunia yang penuh dengan berbagai suara, media sosial, tekanan budaya, desakan ekonomi, memilih untuk mendengarkan Tuhan adalah tindakan pemberontakan spiritual yang radikal. Itu berarti memprioritaskan kebenaran-Nya di atas popularitas, kebijaksanaan-Nya di atas kecerdasan dunia. Adven adalah waktu untuk melatih telinga rohani kita dan belajar membedakan suara Tuhan dari semua kebisingan lainnya [psl].






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!