Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Mewartakan Injil Kepada Semua Orang dan Semua Bangsa - Rabu, 4 September 2024, Biasa

Rabu, 4 September 2024, Biasa
1 Kor 3:1-9
Luk 4:38-44

Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. (Luk 4:38-44)


Mewartakan Injil Kepada Semua Orang dan Semua Bangsa

Saudara-saudari terkasih, kedua bacaan hari ini mengajak kita untuk menghidupi semangat kerasulan lintas batas, baik suku, bahasa, kota dan bangsa. Dalam Injil, pesan tersebut disampaikan lewat tanggapan Yesus kepada orang-orang sekampung mertua Petrus yang berusaha menahanNya untuk tetap tinggal di Kapernaum sesudah menyembuhkan ibu mertua Petrus dan banyak orang sakit lainnya. Mereka ingin agar Yesus lebih lama tinggal di sana, dan tetap melakukan mukzizat penyembuhan. Akan tetapi, Yesus berkata, “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus”. Sesungguhnya, dengan ini Yesus juga hendak menegur orang-orang Kapernaum untuk tidak egois dalam hal karya keselamatan Tuhan, tetapi berpikir altruis, yakni agar lebih banyak orang menikmati karya keselamatan yang dibawa oleh Yesus.
Dalam bacaan pertama, pesan untuk menghidupi semangat kerasulan terbuka disampaikan oleh Rasul Paulus dalam menanggapi sikap orang-orang Korintus yang terlalu berpikiran sempit dengan mengidolakan tokoh-tokoh tertentu dalam menjalani kehidupan beriman. Sebagian terlalu mengagungkan Apolos, yang lain mengagungkan Paulus. Mereka lupa atau tidak sadar bahwa baik Apolos maupun Paulus mewartakan iman yang sama, yakni Kristus Yang Tersalib, wafat dan kemudian bangkit pada hari ketiga. Mereka ditegur karena tidak terbuka pada pewartaan Paulus, dan terlalu terpaku pada pewartaan Apolos.
Sekarang bagaimana dengan kita? Di satu sisi kita diajak untuk selalu terbuka pada pewartaan dan pengajaran iman akan Yesus Kristus entah oleh siapa pun. Namun, penting juga disadari bahwa harus benar, sesuai dengan Kitab Suci dan Tradisi Gereja. Sebab kita juga mesti waspada terhadap pewarta dan nabi palsu yang memberi pewartaan yang tidak benar, baik karena demi keuntungan pribadi maupun karena ketidaktahuan. Selain itu, kita juga mesti proaktif mewartakan Injil kepada semua orang. Kita tidak bisa lekas berpuas diri pada pencapaian satu kelompok atau suku atau daerah tertentu, sementara yang lain belum mengenal Injil. Kita juga mesti waspada terhadap setiap pengidolaan atas orang-orang tertentu, yang datang untuk mewartakan Injil, sebab setiap orang memiliki perannya masing-masing. Bisa kita lihat misalnya, ada orang yang memulai karya pewartaan, ada yang membaptis, ada yang memberi sakramen Tobat, ada yang merayakan ekaristi, ada yang meneguhkan sakramen perkawinan, dan ada yang memimpin upacara penguburan. Semua itu adalah pelayanan iman demi perkembangan iman umat. Yang utama adalah bahwa umat beriman mesti mengenal Kristus Putra Allah, yang datang ke dunia untuk membangun Kerajaan Allah, dan Ia wafat di kayu salib, dan kemudian dimakamkan, dan bangkit pada hari ketiga. Kita mesti membangun Kerajaan Allah dengan dasariman akan Kristus, dan mewartakan iman akan Kristus kepada semua orang dan semua bangsa tanpa mengenal batas. Sebab Yesus harus diperkenalkan/diwartakan bukan hanya untuk satu kota, satu kelompok dan satu bahasa, tetapi untuk semua orang. Tuhan memberkati! Pace e bene!

Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting