Jumat, 26 Juli, PW St. Yoakim dan St. Anna, Orangtua SP Maria
Sir 44:1.10-15
Mat 13:16-17
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. (Mat 13:16-17)
Menjadi Orang Terberkati
Saudara-saudari terkasih, menurut tradisi Kitab Suci orang yang berbahagia adalah orang yang terberkati. Kata “berbahagialah” yang berarti “terberkatilah” digunakan sebagai kata kerja dalam bentuk pernyataan dalam perikop Injil hari ini. Itulah alasan pemberian judul permenungan kita pada peringatan St. Yoakim dan St. Anna, orang tua St. Perawan Maria. Mereka berdua adalah orang-orang yang terberkati karena mata mereka telah melihat karya keajaiban Allah lewat puteri mereka St. Perawan Maria, yang dipilih Allah sebagai Bunda Penyelamat Yesus Kristus. Mereka juga menjadi orang yang terberkati karena mereka mendengar aneka berita keselamatan dan puji-pujian karena kepenuhan janji keselamatan Allah lewat puteri mereka Bunda Maria.
Memang nama St. Yoakim dan St. Anna tidak disebutkan dalam Kitab Suci. Akan tetapi, nama mereka dapat ditemukan dalam berbagai Tradisi Kristen awal. Lepas dari soal disebut atau tidak disebut dalam Kitab Suci, keduanya pasti sangat berperan dalam membentuk pribadi Bunda Maria yang penuh iman dan bersahaja. Iman mereka akan Allah yang diwariskan oleh leluhur, ditanamkan dalam keluarga, terkhusus dalam diri Bunda Maria, sehingga Maria dipilih oleh Allah menjadi Bunda Penyelamat.
St. Yoakim dan St. Anna sanggup dan berani menanamkan kisah iman akan karya keselamatan Allah kepada Maria, karena mereka mengimani Allah yang telah mengerjakan banyak karya keselamatan Allah. Dengan telinga dan mata mereka, serta lewat penghayatan hidup, mereka telah sungguh menikmati karya Allah. Karena itu, mereka berani dan tegas mengajarkannya kepada puteri mereka Maria bersama dengan anggota keluarga lainnya. Atas segala kebaikan dan jasa mereka, pastilah Tuhan pun mengganjari mereka kebahagiaan atau berkat. Dan karena itu St. Yoakim dan St. Anna pantas disebut sebagai orang berbahagia atau orang yang terberkati. Kebahagiaan mereka menjadi semakin berlimpah karena menyaksikan keterpilihan putri mereka jadi Bunda Penyelamat, dan kemudian menjadi kakek dan nenek dari Yesus Kristus Sang Penyelamat. St. Yoakim dan St. Anna, sungguh berbahagia karena telah percaya pada Tuhan, dan mewartakan karya Tuhan kepada sesama. Mereka termasuk dalam kalangan orang termahsyur dan terberkati yang dipuji dalam bacaan pertama (Sirakh), karena Kebajikan, kebijaksanaan, iman dan cinta kasih mereka.
Predikat sebagai orang yang terberkati pun mungkin atau bisa diberikan Allah kepada kita, asalkan kita mau hidup seturut teladan St. Yoakim dan St. Anna. Kita diminta menjadi orang yang beriman, bijaksana dan penuh kasih, serta terus bersedia bersaksi tentang karya keselamatan Tuhan. Semoga dengan itu kita juga akan menyaksikan rahmat Tuhan yang lebih besar dalam diri dan keluarga kita masing-masing. Kini juga kita sekaligus berdoa untuk kakek-kakek dan nenek-nenek dalam keluarga dan lingkungan kita secara khusus, agar mereka sehat dan bisa menikmati masa tuanya dengan penuh bahagia, sukacita, iman dan berkat, seperti St. Yoakim dan St. Anna. Kita juga sekaligus bertekad untuk berbuat lebih baik bagi para lanjut usia,dan menolong mereka agar mereka bisa menikmati hidup yang lebih baik dan lebih indah. Selamat merayakan peringatan St. Yoakim dan St. Anna. Tuhan memberkati. Pace e bene.
P. Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!