
D. Michael A. Aritonang OFMCap
Setiap hari bahkan setiap saat dihadapkan pada suatu godaan entah itu secara langsung kita alami maupun melalui orang lain. Godaan itu selalu mengarahkan kita pada hal-hal yang menggiurkan atau membuat kita terlena sehingga kita jatuh terperangkap di dalamnya. Sebagai contoh, ketika kita berpuasa untuk tidak makan daging, kita akan digoda makan daging meskipun telah sebelumnya kita niatkan untuk tidak makan daging. Atau ketika kita memegang keuangan, kita pasti digoda untuk tidak jujur dengan cara korupsi atau menggelapkan uang yang ada.
Hari ini penginjil Lukas memperdengarkan kepada kita bagaimana Yesus digoda setan setelah berpuasa selama 40 hari 40 malam, tanpa makan dan minum. Tujuannya adalah untuk memuaskan lapar dan dahaga Yesus yang setelah sekian lama berpuasa. Secara manusiawi, makan dan minum merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh Yesus saat itu. Sebab saat itu, pastilah Yesus merasa lapar dan haus.
Godaan pertama adalah makanan. Tatkala setan melihat situasi bahwa Yesus sedang lapar, dia hadir dan menggoda Yesus mengubah batu menjadi roti untuk memuaskan lapar-Nya. Setan dengan kelicikan dan kejeliannya mau menguji Yesus, sejauh mana Dia mampu untuk bertahan dalam situasinya saat itu. Ternyata Yesus tak mau tunduk pada godaan setan dan Ia berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap Sabda Allah.” Itu berarti makanan jasmani bukanlah sesuatu yang dapat membahagiakan atau memuaskan kerinduan seseorang untuk tidak lapar dan haus lagi. Untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah dan hidup di dalamnya, yang paling penting bukanlah soal makanan dan minuman jasmani tetapi terutama bagaimana kita merindukan makanan surgawi yang sifatnya kekal. Makanan jasmani hanya bersifat sementara saja. Tetapi makanan surgawi, yakni Sabda Allah, itulah jaminan kekal yang dapat memuaskan seluruh kerinduan kita untuk tidak lapar dan haus lagi sampai selama-lamanya dalam Kerajaan Allah.

Godaan-godaan yang dialami oleh Yesus juga sering kita alami dalam kehidupan kita saat ini. Tak seorang pun dari kita dapat luput dari godaan-godaan setan. Dan tak jarang juga kita jatuh ke dalamnya atau bahkan dengan sengaja “membiarkan” diri terjerumus ke dalamnya. Tetapi bagi kita orang Kristen, kita tidak boleh membiarkan diri kita jatuh ke dalam godaan setan dan setan itu harus kita lawan. Maka, pertanyaan penting bagi kita adalah, bagaimana caranya kita dapat mengatasi segala godaan yang selalu datang kepada kita? Musa dalam bacaan pertama mengajarkan kepada kita cara bertahan dalam setiap godaan yang ada, yakni mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Hanya Allah-lah yang patut disembah dan kepada-Nya harus dipersembahkan kurban persembahan yang harum mewangi, yakni persembahan-persembahan terbaik dari apa yang kita miliki. Memang akan ada godaan untuk tidak bersyukur atau lupa kepada Allah dalam suatu kesuksesan atau kemujuran. Atau kalau pun mau memberikan persembahan, yang diberikan adalah persembahan yang kurang baik. Karena itu, Musa mengingatkan supaya setiap jangan sampai jatuh ke dalam godaan, kedekatan relasi dengan Allah serta mencintai Dia harus senantiasa dipelihara. Itulah satu-satunya jalan yang paling baik untuk dapat mengalahkan segala godaan yang ada.

Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!