Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Menjadi Pengikut Yesus Kristus




Hasil gambar untuk gambar mengikuti yesus


Menjadi Pengikut Yesus Kristus
Bac I   : Ayub 9:1-12.14-16
Mzm    : 88:10b-11.12-13.14-15
Bacaan Injil     : Luk. 9:57-62

Tanda yang dilakukan oleh Yesus ketika mewartakan Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia membuka mata hati setiap orang yang menyaksikannya. Kemampuan-Nya membuat berbagai tanda menjadikan Dia terkenal di mana-mana, mulai dari kalangan bangsawan hingga masyarakat yang dipandang rendah. Kedekatan-Nya kepada orang-orang lemah dan penyembuhan yang Dia buat menjadi salah satu bukti cinta-Nya yang tanpa batas terhadap manusia.Orang banyak mendapat penyelamatan tentu karena memiliki iman yang tak tergoyahkan akan penyelenggaraan Allah yang nampak dalam diri Yesus Kristus Sang penyelamat itu. Sebagai pemilik kebaikan yang tertinggi, banyak orang memberi perhatian khusus kepada-Nya hingga rela meluangkan waktunya untuk mendengar kata-kata-Nya dan mengikuti Dia.
Yesus adalah satu-satunya penyelamat manusia. Percaya dan mengikuti Dia akan memperoleh hidup yang kekal. Muncul pertanyaan, apa yang harus diperbuat supaya dapat mengikuti Yesus dan memperoleh hidup yang kekal? Pada hari ini Yesus kembali menyapa kita lewat Sabda-Nya. Injil hari ini, Yesus memberitahukan tentang mengikuti-Nya. Syarat yang dibuat oleh Yesus dalam hal mengikuti-Nya barang kali sulit untuk dimengerti jika hanya membaca sekilas Sabda-Nya itu. “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai kepala untuk meletakkan kepala-Nya.”Yang hendak ditegaskan Yesus di sini ialah bahwa Dia sering ditolak, dihina dan dikucilkan oleh orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya. Mau mengikuti Yesus berarti bersedia hidup seperti Yesus, ditolak, dihina dan dikucilkan karena imannya kepada-Nya.
Kemudian ungkapan, “Biarlah orang mati menguburkan orang mati.” Menjadi pengikut Yesus tidak boleh terikat kepada keluarga. Berpamitan atau memelihara orangtua hingga akhir hidup mereka tidak pantas bagi seorang pengikut Yesus. Bagi bangsa Yahudi meninggalkan orangtua demi sesuatu yang bernilai merupakan salah satu yang tidak bisa diterima. Namun, jika muncul suatu masalah harus rela memutuskan mengikuti orangtua atau mengikuti Yesus. Mengikuti Yesus harus lebih diutamakan karena Yesuslah sumber keselamatan itu. Yesus juga mengatakan kepada yang lain, “Setiap orang yang siap membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”Menoleh ke belakang merupakan masa lampau. Ibarat seorang pembajak yang selalu melihat ke belakang lurus tidaknya bajakannya itu. Jika selalu menoleh ke belakang pekerjaan atau yang hendak dibajak tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan. Mengikuti Yesus padahal selalu menoleh ke masa lampau tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan-Nya. Yang terpenting di sini ialah harus benar-benar menyerahkan seluruh hidupnya dan bersedia diutus ke mana saja untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Pada zaman ini, membaktikan seluruh hidup kepada Yesus Kristus dan bersedia mengikuti-Nya ke mana saja diutus bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Adat istiadat yang masih kental di lingkungan kita sering menjadi halangan tersendiri. Misalnya, takut meninggalkan orangtua atau takut ditinggalkan anaknya karena mengikuti Tuhan dalam hidup membiara yang selalu berpindah-pindah. Dapat juga kita pungkiri bahwa pada zaman ini banyak yang sudah mengikuti Yesus Kristus, namun hati dan pikirannya belum diserahkan seluruhnya kepada Tuhan. Godaan kenikmatan duniawi dan kecenderungan memikirkan untuk membantu keluarga sebenarnya sudah membagi hati dan tidak hanya Tuhan lagi. Yesus Kristus pada hari ini mengajak kita semua, jika mau mengikuti-Nya kita harus rela menderita bersama Dia dan jika kita sudah mengikuti-Nya hendaknya kita tidak lagi menoleh ke belakang sebab menoleh ke belakang bukanlah pengikut Yesus Kristus yang sejati. God Bless You.


Fr. Thomas Lumban Gaol OFMCap


            

Hasil gambar untuk gambar mengikuti yesus
Share this post :

Posting Komentar

Terima kasih atas Partisipasi Anda!

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting