Saudara-saudari
terkasih, kita hampir sampai pada minggu Advent ke tiga dan akan meninggalkan
minggu Advent ke dua yang sering kita sebut minggu suka cita atau gaudete. Semoga persiapan kita semakin
matang dalam menyambut kedatangan Tuhan ke dunia.
Injil hari ini menceritakan kepada
kita perihal kemuliaan Yesus lewat transfigurasi-Nya di gunung Tabor yang
dihubungkan dengan kemuliaan Yesus dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya
(ay. 9). Sepertinya para murid mengerti apa artinya kebangkitan, sehingga
mereka membuat pernyataan yang dilatarbelakangi oleh konsep ahli taurat bahwa,
Elia harus datang lebih dulu sebelum datangnya Kerajaan Allah. Dengan
mengatakan “harus” menunjukkan bahwa orang-orang sebangsa-Nya tidak mengakui
Yesus yang adalah Kerajaan Allah itu sendiri, sebab bagi mereka Elia belum
datang. Yesus menerima konsep ini, namun bagi Dia, Elia sudah datang dalam diri
Yohanes Pembabtis dan para murid mengerti bahwa yang dimaksud oleh Yesus adalah
Yohanes Pembabtis. Konsep tentang “ Elia sebagai pendahulu datangnya Kerajaan
Allah” merupakan satu dari berbagai faktor penyebab tidak diterimanya Yesus
sebagai Kristus, Allah yang adalah Kerajaan itu sendiri, dan Yesus sendiripun
mengatakannya “… Anak Manusia akan menderita oleh mereka (ay. 12)”
Cerita mengenai transfigurasi Yesus
merupakan bayangan dari kedatangan Anak Manusia dalam kerajaan-Nya. Peristiwa
transfigurasi juga dapat mengingatkan kita pada kemuliaan Allah dalam diri
Yesus Kristus pada peristiwa inkarnasi; Allah yang menjadi manusia menampakkan
kemuliaan-Nya lewat kelahiran Yesus Kristus di palungan yang dalam waktu dekat akan kita rayakan. Untuk
menyambut kemuliaan Allah itu, kita sebagai orang-orang yang tak layak, harus
mempersiapkan diri seutuhnya. Inilah Advent bagi kita “persiapan dan harapan”.
Semoga persiapan kita semakin matang dalam menyambut kedatangan Tuhan ke dunia.
Amin.
Fr.
Ambrosius S. OFM Cap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!