Gambaran murid dilukiskan
dengan dua bentuk, yaitu orang banyak sebagai laksana domba tanpa gembala dan
seperti panenan yang memerlukan pekerja, untuk memetik panenan. Allah adalah
gembala dan pemilik panenan itu dan manusia adalah panenan. Allah melihat dan
menyadari betapa banyak panenan yang harus dituai namun sedikit pekerja.
Yesus membutuhkan manusia sebagai
pekerja dalam karya-Nya. Oleh karena itu Yesus memilih dua belas murid dan
memberi kuasa kepada mereka sebagai eksorsis dan penyembuh, serta berkuasa atas
roh-roh jahat. Yesus memberi kuasa untuk menyembuhkan penyakit dan kelemahan orang-orang yang mereka jumpai. Harus
dimengerti di sini bahwa penyakit adalah tanda kerajaan setan dan dosa. Sedangkan
penyembuhan adalah tanda kemenangan atas setan.
Yesus juga mengutus para murid
kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel dan domba yang terlantar yang
tidak diurus oleh masyarakat, yang dikucilkan dari lingkungan keagamaan. Tujuan-Nya
adalah untuk mempersatukannya kembali yang sudah lama terceraiberai itu. Yesus menghendaki
supaya semua bangsa menjadi murid-Nya.
Karena tugas inilah, para murid
harus memberitakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat, sudah diambang pintu.
Pemberitaan Yesus dan para Murid di Galilea menyadarkan kita bahwa tidak lama
lagi Allah akan bertindak, dan buah dari tindakan itu adalah menyembuhkan orang
yang sakit. Penyembuhan, membangkitkan orang mati, dan mentahirkan orang kusta
adalah menjadi tanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Semua tanda ini adalah
lambang kesempurnaan kehadiran Yesus yang sudah dinyatakan pada masa lampau,
kini dan yang akan dating. Kehadiran itu menjadi kerinduan orang-orang beriman.
Fr. Kasimirus Sitompul OFM Cap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!