PENYERAHAN DIRI (Luk 20: 40-47)

           

Beberapa tahun belakangan ini, sangat hangat pembicaraan mengenai hari kiamat. Banyak orang yang memberikan ramalan-ramalan mengenai hari kiamat, bahkan ada yang membuatnya dalam bentuk filim. Karena penafsiran-penafsiran ini, banyak orang yang merasa takut dan rentan pula menjadi korban penipuan dari oknum-oknum yang kurang bertangungjawab. Hal ini tentu dikarenakan oleh rasa takut manusia akan kematian, dan ketidak percayaan akan hari kebangkitan.

            Bacaan Injil hari ini,juga melukiskan kepada kita mengenai orang-orang saduki yang mencobabi Yesus mengenai hari kebangkitan, karena ketidak percayaan mereka kepada Yesus, mengenai hari kebangkitan. Mereka menanyai Yesus dengan tujuan menjebak Yesus, mengenai masalah perkawinan pada hari kebangkitan. Mereka berharap kalau-kalau mereka mendapat kesalahan dari jawaban Yesus. Namun Yesus mengetahui maksud dari peertanyaan mereka. Maka Yesus menegaskan kepada mereka bahwa pada hari kebangkitan tidak istilah kawin dan dikawinkan. Di sana hanya ada kebahagiaan dalam pujian dan sembah kepada Allah.

            Hari ini kita merayakan hari dimana Bunda Maria menyerahkan dirinya kepada Allah. Maria menyerahkan dirinya kepada Allah dan dengan rela mengandung Sang Almasih meskipun ia belum bersuami. Penyerahan Maria ini merupakan gambaran dari hari kebangkitan yang dilukiskan oleh Yesus dalam Injil hari ini, sebab Maria menyerahkan dirinya kepada Allah dengan sukacita dan demi pelayanannya kepada Alla. Kita juga diajak untuk meberikan diri kita melayani Allah, dengan menjalani panggilan hidup kita sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Dengan itu kita tidak perlu takut akan apapun dalam hidup ini termaksud hari kiamat, sebab semuanya kita lakukan demi pelayanan kepada Allah.

Fr. Pedro Ramses Joel Lumban Gaol OFM Cap