“Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu
yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami adalah hamba-hamba yang
tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan”
Hidup
sebagai hamba merupakan hal yang kurang mengenakkan bagi banyak orang pada zaman ini. Dengan menjadi
hamba berarti banyak tuntutan yang harus dipatuhi. Salah satunya dia harus taat
kepada keinginan dan perkataan tuannya.
Dengan terikat kepada seseorang berarti kita
tidak memiliki suatu kebebasan lagi. Apa saja yang hendak kita perbuat sudah terbatas. Jadi tidaklah mengherankan bahwa setiap orang
berusaha untuk tidak menjadi hamba/pesuruh.
Bacaan Injil hari ini merupakan hal yang sangat sulit dilakukan dalam hidup, tetapi bukan
berarti tidak bisa. Dalam
perumpamaan-Nya, Yesus mengajarkan bagaiaman hubungan yang terjadi antara hamba
dan tuan. Yesus hendak menekankan kepada
para muridnya apa artinya menjadi seorang hamba dan bagaimana sebenarnya
menjadi seorang hamba itu. Dengan menjadi
hamba berarti, seseorang mempunyai ikatan yang erat dengan tuannya. Seorang hamba haruslah senantiasa menyukakan
hati tuannya. Yesus melalui bacaan Injil
hari ini, mengajarkan kepada para murid untuk hidup sebagai seorang hamba.
Hamba yang taat dan penuh kerendahan hati dalam tugas sebagai orang-orang yang
terpanggil. Lebih lanjut hendak diterangkan bahwa ketaatan dan kerendahan hati yang dimiliki seorang
hamba bukanlah ketaatan semu atau ketaatan yang terjadi karena paksaan.
Ketaatan yang dimaksudkan adalah ketaatan yang sungguh-sungguh berasal dari
kerelaan hati yang paling dalam. Ketaatan yang membebaskan. Ketaatan seperti
seorang anak dengan bapanya, sebagaimana ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya. Sebagai murid-murid Yesus yang adalah hamba
Allah, kita dipanggil untuk mengasihi dan berbakti kepada-Nya dengan
sungguh-sungguh, dengan hati, jiwa dan segenap pikiran kita. Mari kita melayani Kristus dengan penuh
kerelaan dan kegembiraan. Amin.
Fr. Anselmus Metmet Hutauruk OFM Cap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!