Keselamatan manusia
merupakan insiatif Allah. Keselamatan
itu berpuncak dalam diri Yesus Kristus yang menjadi kurban salib atas dosa
manusia. Setiap saat Allah selalu membuka pintu hatinya kepada manusia yang
ingin bertobat. Allah tidak pernah menutup dirinya. Dalam Injil hari ini
dikisahkan bagaimana Zakheus bertemu dengan Yesus. Zakheus yang berbadan pendek
berusaha memanjat pohon agar bisa melihat Yesus dengan jelas. Rupanya Yesus
melihat dia dan meminta tumpangan di rumahnya untuk bermalam.
Yesus sesungguhnya
mengetahui bahwa Zakheus adalah seorang pemungut cukai. Zakheus sering meminta
dan mematok uang cukai dengan berlebihan. Ini merupakan dosa yang berat karena
memakan hasil keringat orang lain dengan tidak adil dan bahkan mempermiskin
rakyat. Namun, mengapa Yesus ingin menginap di rumahnya? Usaha Zakheus dengan
memanjat pohon supaya dapat melihat Yesus dengan jelas merupakan ungkapan hati
yang secara sadar. Secara psikologis Yesus tahu bahwa Zakheus sebenarnya ingin
mengenal diri-Nya lebih dekat sehingga Yesus langsung memberikan tawaran itu.
Bagi Yesus inilah harapan yang diinginkan dari setiap orang, yakni dekat
dengan-Nya.
Dalam percakapan di
rumahnya bersama dengan Yesus beserta para murid-Nya, Zakheus mengungkapkan
pertobatannya dengan berjanji: “Saya akan mengembalikan empat kali lipat kepada
orang yang pernah kuperas.” Pertemuan Zakheus dengan Yesus membuatnya berubah
menjadi orang yang taat pada Allah. Pesan yang ingin disampaikan kepada kita
lewat bacaan hari ini, yang pertama bahwa kita diutus untuk mencari yang hilang
atau yng berdosa. Sebab, Yesus diutus untuk tugas itu. Sebab, orang sakitlah
yang memerlukan dokter. Demikianlah halnya bahwa orang berdosalah yang perlu ditobatkan.
Hal yang kedua ialah mari meniru usaha Zakheus untuk melihat Yesus. Usaha itu
harus disertai dengan keterbukaan hati selebar-lebarnya. Agar, Yesus dapat
menginap di hati kita dan mengubah diri kita ke arah yang lebih baik. Amin.
Fr. Matias Simanullang,OFM Cap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!