Hidup
selalu diwarnai dengan pertanyaan. Banyak hal yang sarat pertanyaan yang
membutuhkan jawaban. Begitu juga dengan kehadiran Yesus di tengah-tengah
bangsa-Nya bangsa Yahudi, bahkan Yohanes Pembaptis seorang perintis jalan bagi
Tuhan yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bertanya-tanya tentang eksistensi
Yesus. Pertanyaan Yohanes disampaikan kepada Yesus lewat muridnya. Dan Yesus
menjawab katakanlah apa yang kamu lihat dan kamu dengar; orang buta melihat,
orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli menjadi sembuh,
orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Yesus
tidak menjawab “Ya” atau “Tidak”, tetapi Yesus menjawab dengan menerangkan
segala perbuatan yang dilakukan-Nya.
Yesus
menunjukkan cinta-Nya kepada semua orang lewat tindakan-Nya. Melayani orang
yang membutuhkan dan melakukan mukjizat menunjukkan pribadi Yesus dan itu
merupakan jawaban yang ditanyakan kepada Yesus. Yesus mengasihi orang bukan
dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan yang mendatangkan kebahagiaan dan
kegembiraan bagi mereka yang dikucilkan dan tertindas.
Yesus
memberikan kesaksian dengan perbuatan dan pelayanan-Nya. Yesus bahkan
memberikan nyawa-Nya sebagai kesaksian tertinggi yang pernah ada. Kematian
Yesus merupakan kesaksian cinta yang diungkapkan-Nya tampa pamrih dan tanpa
menuntut balas jasa. Apakah kita telah memberikan kesaksian iman kita kepada
sesama? Apa saja tindakan yang telah kita lakukan sebagai kesaksian iman kita.
Tuhan mengasihi kita supaya kita mengasihi sesama kita. Amin.
Fr. Gabriel Simatupang OFM Cap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!