Salah satu kelompok yang sangat berpengaruh pada jaman Yesus ialah kelompok orang- orang Farisi dan para ahli Taurat. Secara umum, mereka ini adalah kelompok orang- orang terpelajar, cerdas, pandai berbicara dan penguasa didalam keagamaan Yahudi. Akan teapi, pola pikir mereka tidak sejalan dengan dengan kemampuan yang meerka miliki. Kepintaran dan kecerdasan mereka hanya untuk memperkaya diri sendiri. Mereka suka berbicara panjang lebar di depan umum untuk untuk meyakini orang lain akn keberadaan mereka sebagai orang yang berkuasa. Mereka suka duduk terdepan di dalam rumah ibadat supaya mereka dihormati, dihargai dan dipuji oleh orang lain.
Kehadiran Yesus menjadi suatu ancaman besar bagi mereka, karena mereka cemas dan khawatir akan ada pergeseran kedudukan jabatan yang selama ini dimiliki dan mereka banggakan. Pengajaran Yesus yang telah tersebar diberbagai daerah bahkan di kalangan Yahudi sendiri. Mereka gusar dan takut kehilangan kepercayaan masyarakat akan pengajaran yang telah mereka ajarkan. Karna mereka tahu akan dibenci dan dijauhi oleh masyarakat, merekapun mencari solusi untuk memusnahkan Yesus.
Sesungguhnya , melakukan kebaikan, melakukan perubahan tidak semudah yang kita pikirkan . Banyak tantangan dan kesulitan yang kita hadapi, juga butuh mental dan kesiap sediaan untuk dibenci, dikritik dan ditolak. Pada umumnya kebaikan dan kejahatan selalu berentangan. Untuk melakukan kejahatan sangatlah gampang, sedangkan untuk berbuat baik sangat sulit. Inilah gambaran yang dihadapkan pada Yesus dalam Injil hari ini. Kehadiran-Nya telah menjadi batu sandungan bagi kelompok orang Yahudi dan para ahli Taurat. Kebaikan- kebaikan yang ditawarkan oleh Yesus menjadi sarana bagi mereka untuk memusnahkan dan membunuh Yesus. Kritik- kritik yang dilontarkan oleh Yesus kepada mereka telah mengundang kebencian dan sakit hati yang mendalam hingga memicu terjadinya pertentangan dan berpuncak kepada penangkapan dan penyaliban Yesus.
Meskipun telah dinubuatkan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama, bahwa semuanya akan terjadi dan berpuncak pada diri Yesus, namun satu hal yang sangat penting bahwa Yesus adalah sosok pribadi yang tegas yang menindas kejahatan dan menaburkan kebaikan. Dia tak pernah mengabaikan tugas dan janji yang yang telah dipercayakan Allah kepada-Nya. Kita sebagai pengikut Kristus hendaknya juga mampu menaburkan kebaikan dan menindas kejahatan dalam semangat cinta kasih.
Fr. Louis Bondar OFM Cap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!