Dalalm budaya Yahudi hari sabat adalah hari vacat, saat-saat dimana orang-orang berhenti dari pekerjaan dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti hari-hari lain. Yesus lebih menghendaki keselamatan jiwa dari pada aturan yang kaku. Hal itu tampak dari tindakan Yesus pada bacaan inil hari ini. Ia tahu bahwa orang Farisi tidak menerima perbuatan baik yang Ia lakukan, tetapi ia ingin menunjukkan kekeliruan orang-orang Farisi tentang aturan. Kita juga selalu hidup dalam aturan. Sebagai biarawan, sebagai awam selagi di dunia kita akan diatur oleh atuaran. Tapi apakah kita berani seperti Yesus? menerobosa aturan demi keselamat sesama kita? Mari belajar kepada Yesus. (Fr. Laurensius Simanjuntak OFMCap)
Cinta Di Atas Norma (Luk 6:6-11)
Norma dalam masyrakat sangat diperlukan. Tanpa norma atau autran keadaan dimasyarakat akan kacau. Maka norma sosial sangat perlu untuk mengontrol kebebbasan anggota masyarakat. Begitu juga dalam setiap adat istiadat. Norma dibentuk supaya setiap orang tahu bertingkah laku yang wajar sesuai dengan tempatnya atau kedudkanya sebagai anggota masyakrat. Terkadang norma bisa disalah artikan. Ada orang-orangn yang lebih tunduk kepada norma atau atauran dari pada tujuan dari norma itu. Norma semata-mata dibuat untuk manusia. Bukan manusia untuk norma. Artinya manusia yang berkuasa atas norma bukan sebaliknya. Dalam bacaan injil hari ini sangat jelas ditunjukkan kekeliruan orang-orang Farisi. Mereka, yang nota bene mengerti tentanng norma tidak mampu melihat apa yang terdalam dari arti aturan yang mereka sangat pahami.Mereka mematuhi aturan dengan kaku. Mereka lebih mengutamakan aturan sehingga mempedulikan keselamatan sesama. Hal ini yang tidak di sukai oelh Yesus. Yesus ingin aturan di atas cinta kasih. Jangan membiarkan orang lain menderita karena aturan yang lahirah. Itulah seruan yang ingin disampaikan oleh Yesus dari tindakan-Nya.
Dalalm budaya Yahudi hari sabat adalah hari vacat, saat-saat dimana orang-orang berhenti dari pekerjaan dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti hari-hari lain. Yesus lebih menghendaki keselamatan jiwa dari pada aturan yang kaku. Hal itu tampak dari tindakan Yesus pada bacaan inil hari ini. Ia tahu bahwa orang Farisi tidak menerima perbuatan baik yang Ia lakukan, tetapi ia ingin menunjukkan kekeliruan orang-orang Farisi tentang aturan. Kita juga selalu hidup dalam aturan. Sebagai biarawan, sebagai awam selagi di dunia kita akan diatur oleh atuaran. Tapi apakah kita berani seperti Yesus? menerobosa aturan demi keselamat sesama kita? Mari belajar kepada Yesus. (Fr. Laurensius Simanjuntak OFMCap)
Dalalm budaya Yahudi hari sabat adalah hari vacat, saat-saat dimana orang-orang berhenti dari pekerjaan dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti hari-hari lain. Yesus lebih menghendaki keselamatan jiwa dari pada aturan yang kaku. Hal itu tampak dari tindakan Yesus pada bacaan inil hari ini. Ia tahu bahwa orang Farisi tidak menerima perbuatan baik yang Ia lakukan, tetapi ia ingin menunjukkan kekeliruan orang-orang Farisi tentang aturan. Kita juga selalu hidup dalam aturan. Sebagai biarawan, sebagai awam selagi di dunia kita akan diatur oleh atuaran. Tapi apakah kita berani seperti Yesus? menerobosa aturan demi keselamat sesama kita? Mari belajar kepada Yesus. (Fr. Laurensius Simanjuntak OFMCap)
Labels:
Renungan
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!