Dan 2:31-45 MT Dan 3:57-61 Luk 21:5-11
Tema: “Hanya Kerajaan Allah yang Kekal”
Pengantar
Kita hidup dalam dunia yang
berubah begitu cepat. Apa yang hari ini dianggap kuat, megah, modern, dan tak
tergoyahkan, suatu saat bisa runtuh, dilupakan, atau digantikan. Dalam
ketidakpastian ini, banyak orang merasa gelisah dan mencari pegangan hidup yang
benar-benar kuat. Bacaan hari ini mengingatkan bahwa segala kemegahan dunia ini
bersifat sementara. Hanya Kerajaan Allah yang kokoh, kekal, dan tidak dapat
digoyahkan oleh waktu, sejarah, maupun kekuatan manusia.
Inti Bacaan Pertama: Dan 2:31-45
Dalam mimpi Raja Nebukadnezar,
tampak sebuah patung megah yang terbuat dari berbagai bahan,emas, perak,
tembaga, besi, dan tanah liat. Namun datang sebuah batu yang “dipahat bukan
oleh tangan manusia,” menghancurkan patung itu, dan batu itu menjadi gunung
besar yang memenuhi seluruh bumi. Daniel menjelaskan bahwa patung itu
melambangkan kerajaan-kerajaan dunia yang kuat tetapi fana. Sedangkan batu itu
melambangkan Kerajaan Allah yang akan bertahan selamanya.
Pesan utamanya: Kejayaan
dan kekuasaan manusia terbatas, tetapi Allah membangun sesuatu yang tidak akan
pernah runtuh.
Inti Bacaan Injil: Lukas 21:5-11
Yesus menanggapi kekaguman
murid-murid atas keindahan Bait Allah dengan mengatakan bahwa semuanya itu akan
runtuh. Yesus juga berbicara tentang perang, bencana alam, kekacauan, dan
tanda-tanda akhir zaman. Namun Ia menegaskan: “Jangan kamu terkejut!”.
Pesannya: Kehebohan dunia
bukan alasan untuk panik, tetapi kesempatan untuk semakin berpegang pada Allah.
Korelasi Kedua Bacaan
Kedua bacaan hari ini berbicara
tentang ketidakabadian hal-hal duniawi—baik kerajaan besar maupun
bangunan keagamaan yang megah. Namun sekaligus kedua bacaan menegaskan kepastian
dan kekekalan kuasa Allah. Dunia bisa berubah, peradaban dapat runtuh,
tetapi Allah tetap setia dan Kerajaan-Nya berdiri teguh.
Dengan kata lain, bacaan ini
mengarahkan kita untuk mengalihkan fokus dari yang sementara kepada yang
kekal, dari kekaguman duniawi menuju iman yang teguh pada Allah.
- Bangunlah hidup di atas fondasi rohani yang kuat. Jangan menaruh harapan terutama pada harta, jabatan, atau manusia, tetapi pada Allah yang setia dan kekal.
- Tetap tenang dan beriman di tengah gejolak hidup. Ketika menghadapi ketidakpastian atau situasi yang menakutkan, ingatlah bahwa Allah tetap berkuasa dan menyertai umat-Nya.
- Hiduplah sebagai warga Kerajaan Allah. Pilihan moral, cara berpikir, relasi, serta cara kita melayani hendaknya mencerminkan nilai-nilai Injil, bukan sekadar nilai dunia. (psl)






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!