Rehat: Kamis, 27 November 2025; MB
XXXIV – C
Dan
6:12-28 MT Dan 3:68-74 Luk 21:20-28
Tema: “Kesetiaan yang Menyelamatkan dan Penebusan yang Mendekat”
Pengantar
Dalam perjalanan iman, kita
sering dihadapkan pada situasi yang seolah-olah menekan atau mengancam. Namun,
justru dalam kondisi-kondisi itulah kesetiaan diuji dan kehadiran Allah menjadi
nyata. Bacaan hari ini mengajak kita untuk tidak takut, namun tetap teguh dalam
iman, karena Allah mampu memerdekakan dan menegakkan umat-Nya, bahkan di tengah
ancaman dan ancaman besar.
Inti Bacaan Pertama: Daniel 6:12-28
Daniel menjadi sasaran iri hati
para pejabat yang mempengaruhinya melalui siapa dekrit raja yang melarang doa
kepada pun selain raja. Daniel tetap setia berdoa kepada Allah. Akibatnya, ia
dilemparkan ke gua singa. Allah mengutus malaikat untuk menutup mulut singa
sehingga Daniel selamat. Raja Darius akhirnya memuliakan Allah dan menghukum
para penipu yang membujuk Daniel.
Inti utamanya: Kesetiaan
kepada Allah tidak pernah sia-sia. Allah mampu membela, melindungi, dan
menyelamatkan umat-Nya, bahkan dalam situasi yang tampaknya mustahil.
Inti Bacaan Injil: Lukas 21:20-28
Yesus menubuatkan kehancuran
Yerusalem serta berbagai tanda kosmik yang menandai kedatangan Anak Manusia. Di
tengah peristiwa yang menakutkan, Yesus menegaskan: “Bangkitlah dan
angkatlah mukamu, karena penyelamatanmu sudah dekat.”
Inti utamanya: Allah
hadir bahkan ketika dunia tampak kacau. Hari Tuhan bukanlah ancaman bagi orang
yang beriman, tetapi saat penuh harapan karena penebusan sudah mendekat.
Korelasi Kedua Bacaan
Daniel menunjukkan gambaran
nyata tentang kesetiaan yang memberikan keselamatan . Injil menegaskan
bahwa bahkan dalam skala kosmik, orang yang setia kepada Allah tidak perlu
takut. Baik dalam ancaman singa maupun dalam goncangan dunia, Allah tetap setia
pada janji-Nya.
Keduanya mengandung makna: Kesetiaan manusia bertemu dengan kesetiaan
Allah yang menyelamatkan.
Pesan Pastoral
1) Kesetiaan
di tengah tekanan adalah bentuk bukti iman yang paling kuat. Daniel tidak
mundur meski tahu risikonya. Kita pun dipanggil untuk tetap setia dalam doa dan
kebenaran.
2) Jangan
menghadapi takut situasi yang tampak mengancam. Dunia bisa goyah, tapi
Allah tidak pernah goyah. Di balik badai, ada tangan Tuhan yang menopang.
3) Hiduplah
dengan harapan akan penebusan. Peristiwa besar dunia bukan alasan untuk
panik, tapi kesempatan untuk memperbaharui iman dan menegakkan pengharapan.






Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!