Minggu, 18 Agustus 2024, Hari Raya St. Perawan Maria Diangkat ke Surga
Why 11:19a;12:1-6a.10ab.
1 Kor 15:20-26
Luk 1:39-56
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. (Luk 1:39-56)
Mengagumi Karya Agung Allah Dalam Diri St. Perawan Maria
Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Maria diangkat ke surga. Lewat hari raya ini, Gereja mengajak seluruh umat beriman memuliakan Allah karena karya agung keselamatanNya nyata dalam diri dan dengan perantaraan Bunda Maria. Gereja percaya bahwa karena iman dan teladan serta peran besar Maria dalam karya keselamatan, ia telah diangkat ke surga, jiwa dan raganya. Memang, kalau kita bolak-balik Kitab Suci, kita tidak akan menemukan teks yang mengisahkan pengangkatan Maria ke surga. Kalau demikian, mengapa gereja percaya bahwa Maria diangkat ke surga jiwa dan raganya? Semuanya itu berakar dalam iman akan kebangkitan seperti diajarkan oleh dan terjadi dalam diri Yesus Kristus Sang Putra Allah, seperti diungkapkan dalam bacaan kedua hari ini (1 Korintus). Kristuslah buah sulung kebangkitan. Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus naik dan terangkat ke surga. Mereka yang percaya akan kebangkitan Kristus, juga akan dibangkitkan, dan naik ke surga untuk menikmati kehidupan kekal. Dalam hal ini, menurut Gereja Katolik, Maria, yang walaupun ia adalah ibu dari Yesus Kristus, merupakan murid yang pertama dan utama. Maria sungguh percaya kepada Yesus Sang Putra, maka ia pula yang pertama menikmati kebangkitan sesudah Yesus sang Putera. Maria, tubuh dan jiwanya, diangkat ke surga, dan sungguh menikmati kemuliaan Allah di sruga abadi.
Gereja percaya demikian sebab karya agung keselamatan Allah nyata dalam diri Maria. Maria terpilih sebagai ibu Tuhan Yesus Sang Penyelamat. Dan Maria dengan rendah hati berpasrah kepada Tuhan atas keterpilihan itu, serta melaksanakan segala hal terkait keterpilihannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Itu sangat nyata dalam perikop Injil hari ini. Maria, sesudah mendengar kabar gembira dari malaikat Gabriel tentang keterpilihannya sebagai Ibu Tuhan, menunaikan tugas sebagai perpanjangan Tuhan untuk menyatakan karya agung keselamatan dengan mengunjungi Elisabet saudari sepupunya. Dengan penuh iman Maria memuliakan Tuhan dan berbagi kabar gembira kepada Elisabet, sehingga Elisabet dan bayi yang berada dalam kandungannya pun sangat bersuka cita. Keterpilihan Maria tidak membuatnya sombong, tetapi semakin bersahaja dan memuliakan Allah lewat hidupnya. Sebagaimana dikatakan dalam bacaan pertama (Wahyu), Bunda Maria, yang adalah Bunda Gereja, berhasil menaklukkan kuasa-kuasa kejahatan dan setan, sehingga nyata bahwa Allah benar-benar mahakuasa dan menang atas segala kuasa kejahatan.
Saudara-saudari terkasih, sama seperti Maria, kita pun diajak untuk memuliakan Allah dalam hidup kita. Kita diajak untuk menghidupkan karya agung keselamatan Allah di dalam diri kita dengan meniru teladan Maria dalam perutusan kita. Kita diminta agar selalu bersedia menjadi perpanjangan Tuhan untuk menyatakan karya keselamatanNya. Konkritnya, kita diminta untuk bersikap seperti Maria, yakni percaya bahwa jalan dan kehendak Tuhan sebagai jalan terbaik. Kemudian, kita juga diminta untuk tetap bersikap rendah hati sekalipun menerima rahmat besar Allah dalam aneka bentuk, seperti kesehatan, rejeki, kelebihan/keunggulan dari orang lain, bakat istimewaa, dan lain sebagainya. Tidak ada sesuatu yang perlu disombongkan, sebab hanyalah karena Rahmat dan kuasa Tuhan. Kemudian, kita juga diajak untuk menaklukkan kuasa-kuasa iblis dan kesombongan. Bila kita menghidupi pesan ini, kita pun kelak akan dibangkitkan dari kematian untuk menuju kehidupan kekal bersama Allah dan Bunda Maria yang telah diangkat ke Surga di surga abadi kelak. Selamat Hari Raya St. Perawan Maria diangkat ke Surga. Tuhan memberkati! Pace e bene!
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!