Selasa, 20 Agustus 2024, Peringatan Wajib St. Bernardus Abas
Yeh 28:1-10
Mat 19:23-30
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” (Mat 19:23-30)
Ganjaran Bagi Pengikut Setia Yesus
Sejak dahulu hingga kini manusia kerap mengalami godaan untuk mengagungkan harta dan kekayaan dunia. Banyak orang merasa bahwa kekayaan dunia ini merupakan jaminan kebahagiaan. Karena itu orang kerap berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta kekayaan dunia ini, bahkan dengan cara yang tudak halal, hingga memperdaya dan menindas sesamanya.
Bertolak belakang dengan kecenderungan manusia pada umumnya, dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan para muridNya agar menyadari bahwa yang terpenting bukan harta dunia ini, melainkan kesetiaan sebagai pengikutNya. Mereka yang setia sebagai pengikut Kristus akan memperoleh ganjaran hidup kekal yang melimpah. Sedangkan mereka yang tidak setia tidak akan memperolehnya. Oleh karena itu, kita para murid Kristus diajak untuk terutama menjadi orang yang setia sebagai pengikut Kristus. Perlu disadari bahwa kekayaan dunia kerap justru menjadi penghalang dalam mengikuti Yesus, terutama bagi mereka yang mengagungkan berlebihan segala pesona dan kenikmatan dunia ini. Akan tetapi, Yesus sama sekali tidak menolak keuntungan kekayaan dunia ini, sebab justru kerap sangat membantu kita dalam hidup. Yesus hanya mencela sikap orang yg terlalu mengagungkannya, hingga lupa bahwa tujuan hidup sejati adalah surga abadi.
Dalam bacaan pertama, hal senada disampaikan oleh Nabi Yehezkiel. Sang nabi mengingatkan bahwa kemuliaan manusia tidak menjamin kelangsungan hidupnya. Manusia boleh mengumpulkan segala harta dunia, kehormatan dan kuasa dunia pada diri sendiri. Akan tetapi, semuanya itu akan tinggal karena ditaklukkan oleh Sang Penguasa yang lebih besar, yakni Tuhan Allah Israel. Oleh karena itu, kita tidak perlu larut mengagungkan harta dan kuasa dunia, serta pesona berhala-berhala, tetapi beralih menyembah Tuhan Allah dan mengikuti seluruh titahNya.
Semoga, lewat kedua bacaan ini, kita pun semakin mengutamakan Allah dan kehendakNya, mengutamakan hal-hal berguna untuk menuju hidup kekal, dan setia kepada Tuhan Allah sendiri. Semoga kita didapatiNya setia sebagai murid Kristus, yang tekun dan setia mencari kehendakNya. Tuhan memberkati! Pace e bene!
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar