Rabu, 7 Agustus 2024, Biasa
Yer 31:1-7
Mat 15:21-28
Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Mat 15:21-28)
Berdoa Dengan Gigih dan Penuh Iman
Wanita Kanaan yang hadir dalam Injil hari ini merupakan model seorang pendoa yang gigih dan penuh iman di hadapan Tuhan. Ia sungguh percaya akan kasih setia Allah yang mendapat kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus. Oleh karena itu, kendati wanita tersebut bukan seorang Israel, Ia datang kepada Yesus untuk memohon kasih Allah, agar anak perempuannya yang sedang kerasukan setan dibebaskan dari belenggu setan. Kendati Yesus pada awalnya seperti mengabaikan permohonan perempuan itu, dan bahkan menolaknya karena dia bukan orang Israel, namun si wanita tersebut percaya dan penuh harap akan kasih setia Tuhan Yesus. Bahkan, karena merasa terganggu karena kehadiran wanita tersebut, murid-murid Yesus pun turut meminta Yesus untuk mengusirnya. Namun, karena kegigihan dan ketangguhan imannya, wanita tersebut tidak mau pergi. Wanita tersebut menegaskan diri sebagai orang yang rendah hati memohon dan percaya akan kasih Allah dalam diri Yesus Kristus, dan kasih tersebut bisa menolongnya untuk melepaskan beban derita dan sakit putrinya. Melihat iman yang sangat besar dari perempuan itu dan kegigihannya dalam berdoa, Yesus pun mengabulkan permohonannya dengan berkata, “Hai ibu, besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kau kehendaki.” Dan sembuhlah putri dari Perempuan itu.
Kegigihan berdoa dan ketangguhan wanita Kanaan ini akan kasih Allah yang sangat besar kiranya menjadi model bagi kita dalam berdoa kepada Allah. Sekalipun terkadang ada perasaan bahwa permohonan kita tidak diperhatikan oleh Tuhan, atau perasaan bahwa kita ditinggalkan Tuhan, kita tidak perlu putus asa. Kita harus selalu setia berdoa dan berharap padaNya. Dan Tuhan pasti akan mengabulkan permohonan kita sesuai dengan kehendakNya. Berharap pada kasih setiaNya akan membuat kita bahagia, dan penuh sukacita menjalani hidup kita.
Kita terus bermohon dan penuh iman kepada Tuhan, sebab seperti diungkapkan dalam bacaan pertama (Yeremia), Tuhan adalah Allah yang Mahamurah dan Mahakasih. Tuhan bersabda, “Aku akan menjadi Allah segenap kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umatKu. Mereka mendapat kasih karunia di padang gurun… Aku mengasihi engkau (Israel) dengan kasih abadi”. Pewahyuan diri Allah akan diriNya sebagai Allah yang Mahakasih sebagaimana dialami oleh nabi Yeremia sungguh nyata dalam perjalanan hidup bangsa Israel. Kendati dihukum karena dosa dan pelanggaran, bangsa Israel diampuni oleh Tuhan, dan diberi berkat melimpah. Mereka dibebaskan dari pembuangan Babel, dan bisa kembali ke negeri mereka di Sion, bisa mengolah lahan sendiri hingga menghasilkan buah-buah anggur yang segar dan manis. Bangsa Israel kembali menjadi makmur dan sejahtera di negeri sendiri karena rahmat dan kasih setia Tuhan. Bangsa Israel pun bersukacita atas kemurahan dan kasih setia Tuhan tersebut, dan membangun hidup baru dalam iman akan kasih setia Tuhan. Semoga karena iman akan kasih setia Tuhan ini, yang sudah nyata lewat pengutusan Yesus Kristus, kita semakin gigih berdoa dan penuh iman. Tuhan memberkati! Pace e bene!
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar