Jadi Pengikut Yesus, Mesti Total - Senin Biasa XIII, 1 Juli 2024

Senin Biasa XIII, 1 Juli 2024

Am 2:6-10.13-16

Mat 8:18-22

Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” (Mat 8:18-22)

Jadi Pengikut Yesus, Mesti Total

Sangat menarik membaca dan merenungkan perikop Injil hari ini. Kepada dua orang yang menyatakan keinginan mereka untuk mengikut Yesus, Yesus memberi jawaban yang terkesan mendua. Namun, sesungguhnya bukan mendua. Hanya saja Yesus mau menjawab setiap orang sesuai dengan latar belakangnya, dan sekaligus menguji kesungguhan kedua orang tersebut. Kepada orang pertama, yakni ahli Taurat, Yesus terkesan menantangnya, dengan berkata, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya”. Lewat jawaban ini Yesus hendak menguji ahli Taurat tersebut apakah siap mengikutiNya secara total dengan segala konsekuensi ketidaknyamanan duniawi atau tidak. Penginjil memang tidak mengisahkan kelanjutan sikap orang pertama tersebut. Kepada orang yang kedua, Yesus agak memberi jawaban yang berbeda, “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka”. Yesus terkesan mendesak orang tersebut mengikutiNya. Yesus memberi jawaban demikian sebab orang kedua tersebut menyatakan kerinduan mengikut Yesus tetapi terlebih dahulu meminta permisi kepada Yesus untuk menguburkan ayahnya yang sudah meninggal. Yesus pun bersikap tegas dengan menyampaikan bahwa menjadi pengikutNya tidak bisa mendua hati, tetapi harus total. Jadi, memang kalau mau mengikut Yesus harus total, tidak bisa ragu dan plin-plan. Selain itu, menjadi pengikut Yesus juga mesti rela berpetualang, kerap lepas dari kenyamanan, bahkan tanpa tempat tidur, karena harus pergi ke berbagai lorong dan kampung mewartakan Injil. Jadi murid juga kerap harus menanggung lapar, tanpa perlindungan di bumi ini. Kendati begitu, Tuhan tetap akan memperhatikan kita, dan memberi kita ganjaran hidup abadi, asalkan kita percaya kepada Tuhan dan mau mengabdiNya secara total penuh cinta. Yuk, mari kita mengikut Yesus secara total dan tanpa ragu. Allah akan memberi kita berkat melimpah dan kemuliaan kekal lewat PutraNya Yesus Kristus. Tuhan memberkati! Pace e bene!

Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.