Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Didorong Oleh Belas Kasih - Senin 8 Juli 2024

Senin 8 Juli 2024
Hos 2:13.14b-15.18-19
Mat 9:18-26

Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: “Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu. (Mat 9:18-26)


Didorong Oleh Belas Kasih

Saudara-saudari terkasih, dari dahulu hingga sekarang belas kasih Tuhan sungguh dahsyat bagi kita umat manusia. Dalam bacaan pertama (Kitab Hosea) belas kasih Tuhan nyata bagi kita lewat tindakanNya terhadap bangsa Israel. Sekalipun bangsa Israel berulangkali menyeleweng dari Tuhan dengan menyembah dewa-dewi Baal, mereka tetap diampuni oleh Tuhan dengan kasih yang amat besar. Tuhan membujuk mereka supaya tetap bertobat dan kembali kepadaNya, serta hidup sebagai umat pilihan. Nabi Hosea melukiskan kebesaran cinta Tuhan tersebut dengan analogi perkawinan, yakni hubungan antara suami dan istri. Tuhan bagaikan seorang suami, yang dengan penuh kasih amat besar memaafkan Israel, yang dilukiskan sebagai istri. Karena kasih yang amat tulus dan besar, Tuhan tetap sabar menantikan pertobatan bangsa pilihan Israel.
Dalam Injil, kasih Tuhan yang amat besar kepada kita nyata lewat dua mukzizat yang dilakukan Yesus, yakni penyembuhan seorang perempuan yang sudah dua belas tahun mengalami sakit pendarahan dan pembangkitan seorang perempuan yang sudah meninggal, yang adalah putri dari seorang kepala rumah ibadat. Memang, perempuan tersebut sembuh juga karena imannya yang sangat kuat. Demikian juga puteri dari kepada rumah ibadat dibangkitkan oleh Yesus, karena iman dari ayahnya, sang kepala rumah ibadat.Kendati demikian, sangat jelas juga bahwa Yesus sungguh berbela rasa dan berbelas kasih kepada mereka yang memiliki kesusahan (entah karena sakit, dukacita dan aneka pergumulan lainnya) dan mau menyerukan pertolongan kepadaNya.
Karena kasih Tuhan yang amat besar itu, kita diajak untuk selalu berharap dan percayaNya, sebab Ia tidak akan tega mengabaikan doa dan permohonan kita, asalkan kita percaya dan mau mendekatkan diri kepadaNya. Kita juga diminta untuk untuk berbelas kasih kepada sesama, mulai dari pasangan, anak-anak, orang tua, anggota keluarga lainnya dan masyarakat. Seorang bapak yang baik, karena didorong oleh kasih seperti Tuhan, pasti berusaha untuk membenuhi kebutuhan istri dan anaknya. Selain itu, ia juga mengampuni segala dosa dan kelalaian mereka. Demikian pun seorang istri yang baik, mesti bersedia menata kehidupan rumah tangganya dan hubungan dengan semua pihak, demi kebaikan bersama. Yuk..mari menikmati belas kasih Tuhan, dan sekaligus berbagi kasih kepada sesama. Tuhan memberkati! Pace e bene!

Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Share this post :

Posting Komentar

Terima kasih atas Partisipasi Anda!

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting