Rabu, 26 Juni 2024
2 Raj 22:8-13;23:1-3
Mat 7:15-20
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (Mat 7:15-20)
Merawat Pohon Anggur Diri Dengan Baik, Agar Menghasilkan Buah Yang Baik
Setelah menyaksikan perilaku buruk orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, Yesus langsung memberikan pengajaran kepada para pendengarNya. Yesus tidak mau bahwa para muridNya meniru perilaku buruk orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, tetapi bertumbuh menjadi orang-orang baik.
Perilaku buruk kaum Farisi dan ahli Taurat yang dilihat Yesus adalah bahwa mereka kerap bersikap munafik. Dari luar mereka sekilas tampak saleh dan bersih. Akan tetapi, dalam kenyataan mereka sering menindas orang-orang miskin dan lemah, yakni dengan memberikan aturan-aturan yang berat kepada orang-orang miskin dan lemah. Sementara untuk diri sendiri mereka permissif. Mereka digambarkan sebagai orang yang menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya adalah serigala yang buas. Mereka bagaikan pohon anggur yang tidak baik, yang tidak dapat menghasilkan buah yang baik dan manis.
Sejalan dengan itu, Yesus mengajak para murid agar menjadi "pohon-pohon anggur yang baik", yang dapat menghasilkan buah yang baik dan manis. Agar dapat menjadi "pohon anggur yang baik", para murid perlu merawat “pohon diri” masing-masing. Bentuk perawatan diri antara lain membersihkan “rumput-rumput liar” yang tumbuh di sekeliling pohon diri kita, memangkas ranting-ranting yang kering dan tak bergun, lalu kemudian memberi pupuk hingga bisa menghasilkan buah yang baik. Hal tersebut bisa dilakukan dengan membuang segala pikiran dan hati yang kotor, buruk dan jahat. Para murid juga perlu menjadikan sabda Tuhan sebagai pijakan hidup. Untuk itu perlu rajin membaca/mendengar dan merenungkan sabda Tuhan, serta mengalami kehadiran Tuhan lewat kontemplasi dan doa. Semua itu penting agar kita semakin bertumbuh dalam jalan yang dikehendaki Tuhan.
Dalam bacaan pertama dikisahkan bahwa Raja Yosia merawat "pohon anggur" Israel hingga menjadi baik dan menghasilkan buah yang baik dan manis dengan menjadikan Hukum Taurat yang ditemukan imam Hilkia di rumah Tuhan sebagai dasar Gerakan pembaharuan bangsa Israel. Raja Yosia mau agar warganya sungguh membangun hidup dan Yerusalem atas dasar Sabda Tuhan, hingga kerajaannya berkembang. Niat Raja Yosia tersebut terlaksana, dan Kerajaan Yehuda akhirnya bisa bertumbuh dengan baik. "Pohon anggur" Israel bertumbuh jadi baik karena dipelihara, dan bisa menghasilkan buah yang baik dan manis. Semoga, kita pun dapat bertumbuh menjadi pohon anggur yang baik, hingga bisa memberikan buah anggur yang baik dan manis, berupa ketaatan pada Tuhan dan cinta kepada sesama. Tuhan memberkati! Pace e bene!
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!