Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

BANGKITLAH DAN ANGKATLAH MUKAMU,SEBAB PENYELAMATANMU SUDAH DEKAT. (Yer 33:14-16; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36)

D. Michael A. Aritonang OFMCap
Mengawali tahun baru liturgi, kita diajak untuk bersyukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui dalam kesatuan Gereja yang senantiasa merayakan Tuhan yang mulia. Penyertaan-Nya sungguh mengagumkan. Dia senantiasa menyalurkan rahmat-Nya kepada setiap orang yang menaruh harapan pada-Nya. Bukti nyata dari penyertaan Allah itu tampak dalam bacaan-bacaan yang diperdengarkan pada hari ini. Nubuat nabi Yeremia jelas menggambarkan bahwa masa penyelamatan itu telah dekat. Yeremia menyapa bangsa Israel dengan nubuat bahwa Allah akan menepati janji yang dulu pernah disampaikan-Nya melalui para nabi. Allah akan menumbuhkan Tunas Keadilan bagi Daud, yang akan menjadi penyelamat bagi semua bangsa. Tunas Keadilan itu akan tumbuh dari keturunan Daud dan membebaskan umat-Nya dari hukuman dan penderitaan.
Nubuat tentang tumbuhnya Tunas Keadilan bagi Daud semakin diperjelas oleh Yesus dalam bacaan Injil. Dan itu digambarkan-Nya dengan ungkapan: “Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” Saat itu, akan ada tanda-tanda aneh yang tampak di langit melalui matahari, bulan dan bintang serta bumi. Dan banyak orang bingung bahkan mati ketakutan ketika melihat semua peristiwa yang terjadi pada saat itu, yakni saat kedatangan Anak Manusia dengan kemuliaan dan kekuasaan-Nya. Anak Manusia itu akan bertindak sebagai hakim yang akan menghakimi dunia dengan keadilan dan kemuliaan.
Bagaimana dapat dipadukan kedua nubuat ini? Baik nubuat Yeremia maupun nubuat Yesus, sama-sama menggambarkan keadaan yang akan terjadi di masa mendatang. Pada saat itu, akan terjadi hal-hal di luar dugaan manusia, bukan peristiwa biasa saja. Dibalik semua peristiwa tak biasa bahkan aneh ini, Yeremia dan Yesus sama-sama ingin mengajak setiap orang yang mendengarkan Sabda ini untuk senantiasa berjaga-jaga sambil tetap berharap akan keselamatan di masa yang akan datang itu. Memang nubuat nabi Yeremia tidak segamblang atau seterang apa yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya. Tetapi tetap juga berisi pesan untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Sang Penyelamat itu.
Yesus adalah kepenuhan nubuat nabi Yeremia. Dialah Tunas Keadilan dari keturunan Daud yang akan menghakimi setiap orang dari segala penjuru bumi. Dia akan bertindak sebagai hakim yang adil, yang akan menyelamatkan setiap orang yang dengan tekun dan setia menantikan kedatangan Anak Manusia. Karena itu, Yesus sangat menekankan persiapan yang sungguh-sungguh supaya jangan sampai terlambat bertobat. Bagaimana caranya? Yakni dengan berjaga-jaga sambil berdoa, jangan sampai Hari Tuhan tiba-tiba datang pada saat yang tidak disangka-sangka. Memang Anak Manusia akan datang untuk membawa keselamatan bagi setiap orang yang mau mempersiapkan diri menantikan kedatangan-Nya. Akan tetapi bagi orang yang mengabaikan peringatan Yesus ini akan mendapat murka Allah dan dihakimi sesuai dengan perbuatannya.
Kita sebagai umat beriman diajak oleh Yeremia dan Yesus untuk senantiasa berharap akan keselamatan pada saat kedatangan Anak Manusia kelak. Pengharapan kita digambarkan dengan warna liturgi ungu, kemeriahan liturgi yang tidak terlalu ditekankan, bacaan-bacaan tentang kedatangan Penyelamat dan ajakan-ajakan untuk senantiasa berjaga-jaga serta bersiap-siap menyambut kedatangan Penyelamat itu. Yesus berkata: “Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” Inilah pengharapan sejati. Di satu sisi, Yesus ingin supaya kita yang selama ini berharap dan menantikan penyelamatan itu, yang kadang dengan tantangan atau penderitaan, untuk bangkit dan melihat ke arah Sang Penyelamat itu. Di sisi lain, Yesus juga menyampaikan bahwa akan tiba saatnya setiap orang yang tidak mengindahkan peringatan-peringatan itu, akan dihukum oleh murka Allah.
Kita semua pasti tidak menginginkan atau mengharapkan murka Allah menimpa kita. Kita pasti ingin diselamatkan. Sebab itu, mari kita senantiasa berharap seraya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Anak Manusia itu. Kita harus mampu melihat apa yang dituntut oleh Allah untuk memperoleh keselamatan, yakni dengan berjaga-jaga dan berdoa. Dan Paulus menggambarkannya dengan cara hidup kudus dan tak bercela di hadapan Allah kita. Membuat hidup semakin berkenan di hadapan Allah dan berguna bagi sesama. Tujuannya adalah supaya kelak kita tahan berdiri di hadapan pengadilan Anak Manusia. Semoga rahmat Allah senantiasa mendampingi pengaharapan dan niat-niat kita. Amin.
Share this post :

Posting Komentar

Terima kasih atas Partisipasi Anda!

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting