D. Michael A. Aritonang OFMCap
Sering orang meramalkan peristiwa atau kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ada yang meramalkan tentang cuaca, perbintangan (horoskop), asmara, pekerjaan dan bahkan tentang akhir zaman sendiri. Kita ingat kembali ramalan tentang akhir zaman (kiamat) pada 21-12. Pada saat itu, banyak sekali orang heboh, takut dan sebagainya. Untuk membuktikan kebenaran ramalan tersebut, maka diciptakanlah situasi sedemikian rupa supaya orang bisa yakin. Ada yang membuat dalam bentuk film dan ada juga yang menghubungkan setiap peristiwa alam seperti banjir, longsor, gempa, sebagai tanda-tanda awal hari kiamat itu. Bahkan di berbagai tempat ada aksi bunuh diri massal sebagai reaksi terhadap ramalan hari kiamat itu. Akan tetapi ternyata ramalan itu, hanya ramalan kosong biasa, yang sampai sekarang tidak pernah terjadi.
Sabda Yesus dalam injil hari ini menegaskan bahwa “langit dan bumi akan lenyap, tetapi Sabda-Ku tidak akan lenyap.” Dengan perkataan ini, Yesus mau mengatakan bahwa memang benar akan tiba saatnya seluruh jagat raya ini tidak akan didiami oleh makhluk apapun. Itulah saat akhir zaman atau kiamat. Akan tetapi, Yesus menegaskan bahwa meskipun langit dan bumi akan lenyap, Sabda-Nya tidak akan pernah lenyap atau berlalu. Sabda-Nya akan tetap hidup untuk selamanya dan memberi daya kekuatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Akhir zaman seperti telah dikatakan oleh Yesus pasti akan terjadi, tetapi pada saat kapan persisnya itu akan terjadi, tak seorang pun dapat tahu. Bahkan Yesus sendiri pun mengakui bahwa Dia juga tidak tahu, hanya Allah Bapa saja yang mengetahuinya. Itu berarti kita harus menyiapkan diri untuk menantikan hari dan saat kedatangan akhir zaman itu.
Sabda Yesus tidak akan pernah lenyap atau berlalu. Sabda itu akan tetap “update”, dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Sabda Yesus itu akan tetap menjadi cahaya yang tak akan pernah padam bagi setiap orang yang mau merenungkan dan menghidupinya. Sabda itu akan selalu hidup dan memberi daya kekuatan yang menumbuhkan pengharapan dan semangat untuk bersiap menantikan kedatangan akhir zaman itu. Kapan akhir zaman itu akan terjadi, kita tidak tahu. Hanya Allah Bapa yang tahu. Kita mungkin saja dapat meramalkan kedatangan akhir zaman itu dengan melihat peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di sekitar kita. Akan tetapi, kebenaran ramalan yang kita buat itu, pasti tidak akan dapat dipertanggungjawabkan, sebab seperti kata Yesus hanya Allah Bapa saja yang tahu. Itu berarti, kepenuhan atau saat kedatangan akhir zaman itu mutlak ada di tangan Allah saja. Akan tetapi, Yesus mengajak kita untuk tetap berpegang teguh pada Sabda-Nya yang tak akan pernah berlalu. Hari dan saatnya memang tak akan pernah kita tahu, tetapi Yesus mengajak kita untuk berjaga-jaga senantiasa dan mempersiapkan diri, supaya sewaktu-waktu tiba saatnya, kita sudah siap.
Sabda Yesus ini juga menegaskan apa yang pernah dikatakan-Nya dalam perikop lain: “Kedatangan Kerajaan Allah itu seumpama seperti pencuri di malam hari” (bdk. Mat 24:42-44) yang kita tidak tahu kapan dia datang dan pergi. Kita tidak tahu kapan pencuri mengobrak-abrik dan mengambil semua harta benda kita karena kelalaian dan kelengahan kita. Oleh karena itu, supaya kita tidak kena hal yang demikian, hendaknya kita mempersenjatai diri kita dengan Sabda Yesus yang akan selalu membuat kita siap sedia menantikan saat kedatangan akhir zaman itu. Caranya dengan menjadikan Sabda itu sebagai penerang bagi kita dalam kegelapan, penunjuk jalan saat kita kehilangan arah, penyejuk dan pengenyang saat kita haus dan lapar, dan pengharapan saat kita tidak lagi mengerti arti dan tujuan hidup ini. Semuanya itu akan mendorong kita untuk tetap kuat dan tak lalai dalam menantikan kedatangan Kerajaan Allah. Dan sikap yang dituntut dari kita adalah sikap terbuka pada teguran dan sapaan Allah.
Barangsiapa mampu melaksanakan kehendak Allah dan menjadikan Sabda-Nya hidup dalam dirinya, maka kelak dia akan menerima ganjarannya. Kebahagiaan dan kehidupan kekal akan menanti jika setiap orang dengan berani meninggalkan kehidupan yang lama, yang tak sesuai dengan kehendak Allah, dengan tetap hidup dalam kasih Allah serta mengandalkan kekuatan Sabda-Nya. Nama kita akan tercatat dalam buku kehidupan jika mau percaya dan menghidupi kebenaran Sabda Allah. Langit dan bumi akan lenyap, tetapi Sabda Allah tidak akan lenyap. Maka sekarang, pada siapakah kita akan berharap dan menggantungkan diri? Kepada langit dan bumi yang akan lenyap atau kepada Sabda Allah yang menjanjikan kehidupan kekal? Saat dan hari kedatangan akhir zaman tidak pernah kita tahu pasti kapan akan terjadi. Oleh karena itu, mari kita senantiasa berjaga-jaga supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan dan perbudakan setan. Dan mari kita senantiasa menjadikan Sabda Allah sebagai satu-satunya arah dan tujuan hidup kita. Semoga. Amin.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!