
Sering orang meramalkan peristiwa atau kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ada yang meramalkan tentang cuaca, perbintangan (horoskop), asmara, pekerjaan dan bahkan tentang akhir zaman sendiri. Kita ingat kembali ramalan tentang akhir zaman (kiamat) pada 21-12. Pada saat itu, banyak sekali orang heboh, takut dan sebagainya. Untuk membuktikan kebenaran ramalan tersebut, maka diciptakanlah situasi sedemikian rupa supaya orang bisa yakin. Ada yang membuat dalam bentuk film dan ada juga yang menghubungkan setiap peristiwa alam seperti banjir, longsor, gempa, sebagai tanda-tanda awal hari kiamat itu. Bahkan di berbagai tempat ada aksi bunuh diri massal sebagai reaksi terhadap ramalan hari kiamat itu. Akan tetapi ternyata ramalan itu, hanya ramalan kosong biasa, yang sampai sekarang tidak pernah terjadi.
Sabda Yesus dalam injil hari ini menegaskan bahwa “langit dan bumi akan lenyap, tetapi Sabda-Ku tidak akan lenyap.” Dengan perkataan ini, Yesus mau mengatakan bahwa memang benar akan tiba saatnya seluruh jagat raya ini tidak akan didiami oleh makhluk apapun. Itulah saat akhir zaman atau kiamat. Akan tetapi, Yesus menegaskan bahwa meskipun langit dan bumi akan lenyap, Sabda-Nya tidak akan pernah lenyap atau berlalu. Sabda-Nya akan tetap hidup untuk selamanya dan memberi daya kekuatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Akhir zaman seperti telah dikatakan oleh Yesus pasti akan terjadi, tetapi pada saat kapan persisnya itu akan terjadi, tak seorang pun dapat tahu. Bahkan Yesus sendiri pun mengakui bahwa Dia juga tidak tahu, hanya Allah Bapa saja yang mengetahuinya. Itu berarti kita harus menyiapkan diri untuk menantikan hari dan saat kedatangan akhir zaman itu.

Sabda Yesus ini juga menegaskan apa yang pernah dikatakan-Nya dalam perikop lain: “Kedatangan Kerajaan Allah itu seumpama seperti pencuri di malam hari” (bdk. Mat 24:42-44) yang kita tidak tahu kapan dia datang dan pergi. Kita tidak tahu kapan pencuri mengobrak-abrik dan mengambil semua harta benda kita karena kelalaian dan kelengahan kita. Oleh karena itu, supaya kita tidak kena hal yang demikian, hendaknya kita mempersenjatai diri kita dengan Sabda Yesus yang akan selalu membuat kita siap sedia menantikan saat kedatangan akhir zaman itu. Caranya dengan menjadikan Sabda itu sebagai penerang bagi kita dalam kegelapan, penunjuk jalan saat kita kehilangan arah, penyejuk dan pengenyang saat kita haus dan lapar, dan pengharapan saat kita tidak lagi mengerti arti dan tujuan hidup ini. Semuanya itu akan mendorong kita untuk tetap kuat dan tak lalai dalam menantikan kedatangan Kerajaan Allah. Dan sikap yang dituntut dari kita adalah sikap terbuka pada teguran dan sapaan Allah.

Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!