Fr. Michael A. Aritonang OFMCap
Ketika seseorang mencari sesuatu, pastilah dia membutuhkan apa yang dicarinya itu, dan akan berusaha untuk mendapatkannya. Itulah yang dilakukan oleh orang banyak setelah mereka diberi makan oleh Yesus dengan lima roti dan dua ikan. Mereka masih mencari-cari Yesus sebab mereka tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan sebelumnya, selalu kurang dan kurang. Akan tetapi ternyata pencarian mereka dicela Yesus: “Sesungguhnya, kamu mencari Aku bukan karena kamu melihat tanda-tanda melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” Yesus telah melihat dengan jelas bahwa yang mereka lakukan itu sebenarnya hanya dorongan nafsu manusiawi semata, dan bukan karena mereka tertarik untuk turut melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah. Karena itu, Yesus menasehatkan mereka: “Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk mendapat makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”. Melalui ungkapan ini, Yesus hendak menegaskan bahwa hal yang paling utama adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki oleh Allah sendiri dan percaya kepada Dia yang telah diutus-Nya. Dan itu ditunjukkan oleh Yesus dalam seluruh karya dan pelayanan-Nya.
Hal itu berbanding terbalik dengan apa yang dikerjakan oleh orang banyak yang mencari Yesus. Bahkan mereka masih meminta tanda dari Yesus untuk meyakinkan mereka bahwa Dia benar-benar utusan Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Dan orang banyak memberikan suatu contoh dan sekaligus bandingan dengan mengutip apa yang dilakukan oleh Musa kepada nenek moyang mereka dahulu, yang menerima manna dari surga. Akan tetapi Yesus menyangkal bahwa bukan Musa yang memberikan roti itu kepada mereka, melainkan Allah sendiri (Kel 16:2-4.12-15). Allah-lah yang memerintahkan Musa untuk mengatakan kepada bangsa Israel bahwa mereka akan makan manna pada pagi hari dan daging pada sore hari. Tetapi bukan Musa yang melakukannya. Di sini, Yesus sekaligus mau menegaskan bahwa diri-Nya lebih besar dari Musa. Dan itu tampak dari perkataan Yesus: “Akulah Roti Hidup. Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi.” Inilah pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperoleh kehidupan kekal. Karena itu, kepada orang banyak Yesus menasihatkan supaya mereka tidak bekerja mencari sesuatu yang sia-sia melainkan mencari apa yang dapat memberi jaminan untuk kehidupan kekal.
Pencarian umat Kristiani saat ini juga harus didasarkan pada apa yang dikatakan oleh Yesus kepada orang banyak: “Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk mendapat makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”. Kata-kata ini merupakan suatu ajakan untuk senantiasa memusatkan perhatian hanya kepada Allah sendiri. Dengan cara demikian, maka setiap orang akan lebih mudah memahami apa sebenarnya yang paling penting dalam kehidupan ini sebagai orang-orang yang telah hidup dalam Kristus. Dan itu ditegaskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus bahwa kita mesti meninggalkan kehidupan sebagai manusia lama dan mesti menjadi manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah, menurut kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Ef 4:17.20-24). Itu berarti, di dalam Kristus, kita tidak lagi hidup sebagai manusia lama yang hidup dalam kungkungan dosa dan kuasa setan, melainkan hidup sebagai manusia baru yang dimerdekakan oleh kebangkitan Kristus. Karena itu, sebagai manusia baru dalam Kristus, kita juga harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki oleh Allah dengan cara melakukan segala yang baik dan benar di hadapan Allah.
Untuk memperoleh kehidupan kekal, tidak ada jalan lain selain percaya kepada Kristus. Kita senantiasa diundang untuk datang kepada-Nya supaya kita tidak lapar lagi dan percaya kepada-Nya supaya kita tidak haus lagi. Kepuasan dan kehidupan kekal hanya ada dalam Kristus.
Namun, bukan berarti kita tidak mempunyai tantangan dalam mendapatkannya. Pasti akan sangat banyak tantangan dan godaan yang akan menghalangi kita untuk sampai kepada kehidupan kekal itu. Dan mungkin kita akan menderita dan bahkan mati dalam pencarian itu. Tetapi “Jangan takut, percaya saja”, itu kata Yesus. Dia memberi jaminan kehidupan kekal kepada siapa saja yang mau datang dan percaya kepada-Nya. Tantangan dan godaan yang menghalangi tak akan berarti sama sekali bila setiap orang berani meninggalkan cara hidup lama dan hidup sebagai manusia baru dalam Kristus. Kristus-lah Roti Hidup, pemberi hidup kekal bila kita mau datang dan percaya kepada-Nya. Maka, mari kita senantiasa mencari Yesus dan melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah supaya kita diberi ganjaran kehidupan kekal di masa yang akan datang. Semoga. Amin.
KRISTUS ROTI HIDUP, PEMBERI HIDUP KEKAL (Kel 16:2-4.12-15; Ef 4:17.20-24; Yoh 6:24-35)
Labels:
Renungan
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!