Sdr. Kasimirus Sitompul, OFM Cap.
1. Apa itu Doa
Doa dapat dipahami sebagai kemampuan manusia untuk berbicara/ berkomunikasi kepada Allah, yang diimaninya. Doa yang disampaikan kepada Allah, didalamnya termaktup sembah, syukur, pujian dan mohon berkat dari Tuhan.
“Doa adalah nafas hidup”.
Kemampuan berkomunikasi dengan Allah dalam doa bukan semata-mata karena manusia itu sendiri melainkan karena Allah yang menganugerahkannya kepada manusia. Doa sebagai anugerah Allah bukan berarti membiarkan Allah menggerakkan manusia, melainkan dari pihak manusia dituntut sebuah usaha.
Doa sebagai anugerah tetap dituntut usaha dari pihak manusia.
2. Belajar Berdoa dari Sang-Guru
Yesus sebagai Anak Allah, intens berdoa kepada Bapa-Nya di Surga (Mrk 1:35; 6:40; 14:12-26, 32-42). Ia berdoa kepada Allah sebelum dan sesudah menyelesaikan aktifitasnya dan Ia memilih ditempat-tempat yang tersembunyi (Luk 5:5; 6:12).
Yesus berdoa sebelum dan sesudah menyelesaikan tugas-Nya.
Bagaimana Yesus berdoa? Yesus dalam doa-doa-Nya, mengucap syukur kepada Allah (Luk 10:21; Yoh 6:11; 11:41); memohon rahmat pencerahan, bimbingan sebelum memulai aktifitasnya (Luk 6:12-13).Yesus berdoa tidakhanya saat-saat bahagia, senang, gembira, tetapi juga Ia berdoa pada masa-masa kristis dalam hidup-Nya (Mrk 14:32-41; Mat 26:36-46; Luk 22:39-46). Dalam doa, Ia mengampuni orang yang menyalibkan-Nya dan dalam doa pula Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa ( Luk 23:34,46).
Yesus berdoa kepada Bapanya pada saat bahagia maupun pada masa-masa kritis dalam hidp-Nya
Lewat doa-doa-Nya, Yesus menjalin relasi yang intim dengan Bapa-Nya. Karenanya seluruh hidup-Nya disebut doa. Dia adalah doa yang hidup yang menginspirasi para murid. Yesus ingin dan murid-murid juga rindu untuk berdoa kepada Allah seperti yang Ia lakukan.
Oleh karena itu, para murid meminta Yesus supaya berkenan mengajari mereka untuk berdoa. Yesus melalui perumpamaan-perumpamaan-Nya menekankan pentingnya kesungguhan dalam doa (Luk 11:5-8), ketekunan (Luk 18:1-8), kerendahan hati yang penuh penyesalan (Luk 18:10-14) dan kesederhanaan dalam doa (Mat 23:14; Mrk 12:38-40; Luk 20:47), serta doa dijauhkan dari sikap berpura-pura (berdoa supaya dilihat orang dan supaya mendapat pujian) (Mat 6:5); doa jangan bertele-tele (Mat 6:7) dan dikala kamu berdoa masuklah ke kamar dan tutuplah pintu, berdoalah kepada bapamu yang takkelihatan (Mat 6:6).
Yesus mengajarkan doa “Bapa Kami”, kepada para murid.
Masuklah kedalam kamarmu artinya masuklah kerelung hatimu yang paling dalam. Di dalam hatimu itu banyak kegemberiaan, sukacita, sekaligus banyak perkara-perkara yang sulit kamu atasi, mungkin juga kedosaan yang tidak diketahui oleh orangtua, teman, tetapi kamu ketahui dan Allah juga ketahui. Di sinilah tempat yang tepat untuk mengungkapkan itu kepada Allah.
Yesus menekankan: kesungguhan, ketekunan, kerendahan hati, kesederhana dan ketulusan dalam doa, doa jangan bertele-tele serta dalam doa masuklah kerelung hatimu yang terdalam dalam berdoa.
Nasihat Yesus kepada kita: Berdoalah dengan intensif supaya kamu jangan jatuh ke dalam dosa (Mat 26:41).
3. Umat Kristen yang berdoa
“Tuhan ajarilah kami berdoa” (Luk 11:1). Permohonan para murid Yesus ini merupakan permohonan kita juga umat Kristen zaman sekarang. Di dalam Permohonan tersebut, terselubung suatu niat dan kerinduan untuk dan bagaimana cara berdoa yang benar di hadapan Bapa di surga. “Belajar berdoa berarti belajar mengenal Allah”.
“Belajar berdoa berarti belajar mengenal Allah”.
Bagi orang yang beriman kepada Yesus doa adalah sesuatu yang sangat hakiki (Rom 12:12). Melalui doa umat Kristen mengenal Allah dan memperoleh rahmat dan hidup dalam rahmat tersebut. Mengenal Allah dalam doa itu berarti “mengetahui, apa yang menjadi kehendak Allah, apa yang baik, apa yang menyenangkan dan apa yang sempurna” (Rom 12:2). Sebab dalam doa, Tuhan langsung menyampaikan sabda-Nya kepada umat-Nya (Kis 22:17). Agar sampai kepada pengenalan akan Allah, manusia pertama-tama harus membuka hati kepada kehendak Allah. Dengan demikian terciptalah ikatan yang efektif dan menyatukan antara manusia dengan Allah.
Untuk mengenal Allah dibutuhkan kesediaan membuka hati kepada kehendak Allah.
Selain untuk mengenal Allah, doa juga menjadi senjata bagi umat Kristen untuk melawan setan dan godaan yang datang dari dalam diri maupun dari luar diri. Melihat beta pentingnya doa dalam hidup umat Kristen, Gereja meminta supaya umat Kristen tak cemu-cemu berdoa kepada Bapa di Surga. Berdoa dengan penuh pengharapan (Mrk 11:24). Berdoa secara intensif kepada Allah merupakan sikap yang penuh iman dalam menyambut kedatang Tuhan. Oleh karena itu, doa merupakan aktivitas yang amat penting bagi umat Kristen.
Berdoa secara intensif kepada Allah adalah sikap berjaga-jaga yang penuh iman dalam menyambut kedatangan Tuhan.
4. Penutup
Yesus meminta supaya tak jemu-jemu berdoa kepada Allah. Lalu pertanyaannya: Bagaimana kita berdoa?
Pertama yang kita lakukan adalah datang, bersyukur, menyampaikan/memberitahukan keluh kesah kepada Yesus. Bukan pertama-tama permohonan, sebab Tuhan itu maha tahu, Ia tahu persis apa yang kita butuhkan dan yang berguna untuk perkembangan kita.
Kedua, mendengarkan suara Allah dengan saksama. Di sini dibutuhkan doa dan kontemplasi serta keheningan, itu artinya kita harus membiarkan Allah lebih banyak bersabda daripada kita.
Ketiga adalah melaksanakan atau melakukan apa yang dikatakan Yesus. Dalam melakukan kehendak Tuhan harus diselaraskan antara isi hati dan pikiran dan terwujud dalam tindakan konkrit setiap hari.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!