
Ketika mengalami suatu masalah, kita pasti membutuhkan orang-orang yang bisa mendengarkan curahan hati tentang persoalan yang sedang kita alami. Dan kita juga pasti memilih teman terbaik yang bisa dipercaya, dapat menjaga rahasia dan bahkan dapat diharapkan solusi darinya. Kepercayaan terhadap dan dari pihak yang mendengarkan cerita kita mutlak perlu supaya tak seorangpun dari keduanya merasa dirugikan. Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang baik dan saling perngertian di antara keduanya. Jika tidak, maka persoalan baru akan muncul.
“Marilah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” Inilah kata-kata peneguhan yang diberikan oleh Yesus dalam bacaan injil hari ini. Yesus mengajak kita semua untuk senantiasa menyandarkan seluruh hidup hanya kepada-Nya. Kesusahan, penderitaan dan segala persoalan hidup akan menjadi terasa ringan bila kita tinggal bersama dengan Kristus. Bila kita ada bersama Kristus, maka, segala persoalan yang kita alami dalam kehidupan ini tidak akan mempunyai arti apa-apa lagi, sebab Dialah sumber kebahagiaan dan kelegaan. Dan Dia sendirilah yang telah menjanjikan kepuasan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang datang kepada-Nya.
Berkaitan dengan undangan atau ajakan Yesus untuk datang kepada-Nya, ada satu hal yang sangat perlu untuk kita perhatikan dan laksanakan, yakni memikul kuk dan belajar daripada-Nya. Boleh juga dikatakan bahwa ajakan Yesus dan janji yang akan diberikan-Nya mempunyai syarat. Kuk dalam Perjanjian Lama selalu berkaitan dengan hukum Taurat, di mana selain perintah yang telah tercatat dalam hukum Taurat yang harus dilaksanakan oleh semua orang Yahudi, masih ada tambahan dari orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Akibatnya, banyak orang, terutama kaum miskin dan terpinggirkan, merasa sangat terbebani sebab “kuk” yang dipasangkan kepada mereka sungguh sangat berat. Karena itulah Yesus mengajak kita semua untuk memikul kuk yang diberikan-Nya dan belajar daripada-Nya.

Yesus mengajarkan cinta kasih kepada sesama dan mengatakan semua risiko yang akan dihadapi. Tetapi serentak dengan itu, Yesus menawarkan diri sebagai Allah yang mampu membebaskan setiap orang dari segala pergumulan hidup bagi setiap orang yang mau bersandar kepada-Nya. Inilah misteri Keallahan yang tak dapat dipahami oleh banyak orang. Meskipun misteri ini tersembunyi bagi orang bijak dan orang pandai, Allah tetap membuka atau menyingkapkan misteri Kerajaan Allah itu kepada orang-orang yang kecil dan yang tak diperhitungkan dunia, yakni orang-orang yang senantiasa mempercayakan seluruh hidupnya kepada Allah.

Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!