“MENGIKUTI YESUS SANG JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP.” (Kis 2:14a.36-41; 1Ptr 2:20b-25; Yoh 14:1-10)
Fr. Michael A. Aritonang OFMCap
Zaman sekarang ini, banyak orang merasa bahwa jalan-jalan pintas akan dapat menyelamatkan diri sendiri dari segala persoalan yang ada. Misalnya, untuk memperoleh suatu gelar akademis, orang dengan sangat gampang menyewa orang yang dapat mengerjakan nya. Tidak ada usaha sedikitpun untuk berjuang menyelesaikan apa yang menjadi tugas atau yang seharusnya dikerjakannya, dan tidak mau bersusah payah mengerjakannya. Atau bila ingin kaya, orang juga dengan gampang menipu atau korupsi tanpa memikirkan akibat dari tindakannya, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain. Yang penting bisa mendapat apa yang diinginkan. Orang hanya ingin yang instant saja, tanpa mau bekerja keras untuk sampai ke tujuan akhir, yakni keselamatan dan kedamaian bersama.
Dalam injil hari ini, Yesus memaklumkan bahwa untuk dapat sampai kepada Bapa, harus melalui Yesus yang menjadi pintu gerbang utama dan satu-satunya. Yesus adalah yang mewartakan kebenaran tentang Bapa dan Dia sendirilah isi kebenaran itu. Dan Yesus berkata: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Maklumat ini hendak menyatakan bahwa siapa saja yang mencari dan melakukan kebenaran seperti yang dibuat oleh Yesus akan memperoleh anugerah hidup kekal. Dan itu semua akan terwujud jika kita mau datang dan melalui jalan yang benar, yakni Yesus sendiri. Tanpa melalui Dia, tak seorang pun dapat sampai kepada Bapa.
Sebagai jalan menuju Bapa, Yesus memberikan keyakinan kepada para murid untuk tetap setia dan teguh bertahan dalam segala situasi yang ada. Yesus ingin supaya para murid tetap tenang dan tidak gelisah serta senantiasa percaya kepada Allah dan kepada-Nya sendiri. Yesus sendiri menyebut diri sebagai jalan yang akan menyediakan tempat untuk para murid kelak. Yesus juga mewartakan kebenaran tentang Bapa dan pewartaan-Nya benar sebab Dialah satu-satunya sumber kebenaran tentang Bapa. Maka, semua murid harus datang kepada sumber kebenaran supaya dapat memperoleh hidup kekal. Dengan mencari dan menemukan kebenaran serta menghidupinya, dengan sendirinya akan mendapatkan anugrah kehidupan kekal dari Allah Bapa yang menjanjikan keselamatan kepada orang yang percaya kepada-Nya.
Menjadi pengikut Yesus, Jalan, Kebenaran dan Hidup, bukannya tanpa tanpa risiko atau konsekuensi. Setiap tindakan yang kita lakukan sebagai pengikut Kristus yang senantiasa mencari kebenaran dan kehidupan kekal, pasti selalu diwarnai oleh berbagai macam persoalan dan butuh perjuangan untuk melewatinya. Dan Yesus pun menghendaki demikian supaya para murid tahan uji terhadap segala pencobaan itu. Yesus ingin agar para murid melihat apa yang telah dibuat-Nya, yakni dengan rela menanggung penderitaan dan memikul salib hingga wafat demi menegakkan kebenaran Allah. Yesus tak sedikit pun berusaha untuk menghindar, sebaliknya Dia dengan setia tetap memperjuangkan kebenaran itu sampai akhir hidup-Nya.
Kita pun sebagai umat Kristen harus memusatkan perhatian pada pewartaan Sabda Allah dan pelayanan kepada semua orang yang belum percaya kepada Allah. Para pengikut Kristus dituntut untuk mampu menjadi saluran keselamatan bagi orang-orang yang masih tinggal dalam kegelapan duniawi. Mulailah dari hal-hal yang sangat kecil, yang tak dapat diduga oleh orang lain. Tidak usah berpikir untuk melakukan hal-hal yang besar. Dari kebaikan kecil, orang akan melihat kenyataan yang besar dan misteri kebenaran yang kita wartakan.
Kita semua dipanggil untuk datang kepada Yesus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. Dia adalah batu hidup yang bagi orang yang tidak percaya menjadi batu sandungan sebab mereka tidak taat dan tidak percaya kepada Allah. Tetapi bagi kita yang percaya menjadi sumber keselamatan dan jalan untuk memperoleh hidup kekal. Oleh karena itu, mari kita semua datang kepada batu hidup, yakni Yesus, yang dapat menghantar kita sampai kepada Bapa. Mari senantiasa hidup sebagai putra-putri Allah yang selalu haus akan kebenaran dan cinta kasih serta mau merelakan diri menjadi batu hidup yang dipergunakan Allah untuk pembangunan rumah rohani, yakni kumpulan orang-orang yang taat dan percaya kepada-Nya. Mari menjadikan diri sebagai umat yang terpilih dan yang kudus yang akan mewartakan perbuatan-perbuatan besar Allah supaya setiap orang dapat keluar dari kegelapan duniawi dan memperoleh terang kehidupan dan keselamatan. Mari bertobat dan kembali kepada Yesus sang Jalan, Kebenaran dan Hidup. Amin.
Labels:
Renungan
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!