Perayaan ekaristi
dipimpin oleh P. Blasius Yesse, Pr sebagai selebran utama, didampingi oleh P. Ch.
Sebastian Sihombing, OFMCap selaku Ketua Biro Komsos Keuskupan Sibolga dan P.
Aloysius Barut, Pr selaku Pastor Paroki Katedral. Dalam kotbah, P. Blasius menyampaikan
dampak media sosial terletak pada masalah pilihan; postif-negatif, baik-tidak
baik. Di kampung,
komunikasi masih akrab, terbuka. Demikian juga kemajuan iptek seperti
komunikasi di kampung, terbuka, lancar 24 jam, mudah bertemu, berhubungan
dengan siapa saja, sehingga efeknya banyak orang yang biasa di luar. Orang bisa
asyik dengan medsos; yang jauh menjadi dekat, sementara yang dekat menjadi
jauh. Gereja juga menentukan pandangan dan sikapnya, sehingga mengeluarkan 3
Dokumen Gereja yang secara khusus berbicara tentang alat komunikasi sosial
diantaranya Inter Mirifica yakni dekrit tentang alat-alat komunikasi sosial
mengusulkan perayaan hari komunikasi sosial setiap tahun. Tema tahun ke 51 ini
“Jangan takut, Aku besertamu: Komunikasikan harapan dan iman”. Yesus
menguatkan, meneguhkan bahwa Dia tetap menyertai untuk mengkomunikasikan iman
dan harapan. Maka dengan perayaan ini kita perlu membangun tekad dan komitmen;
berhenti memuat berita bohong, berhenti menyampaikan fitnah yang memecah
persatuan, lebih baik memuat ayat Kitab Suci setiap hari. Media komunikasi
hendaknya menjadi sarana yang mendekatkan saya dengan sesama dan perjumpaan
dengan Tuhan dimana iman diungkapkan dengan santun.
Setelah
perayaan ekaristi, acara dilanjutkan di aula SD RK yang dipandu oleh pembawa
acara, ibu Yulia Simanullang, dihadiri sekitar 350 undangan berasal dari DPPI-DPSI,
Biarawan-biarawati, umat dan siswa-siswi. Sr. Hilaria Simamora SCMM dalam sambutan
sebagai Ketua panitia mengatakan: “dua minggu kami mempersiapkan perayaan ini,
semua umat berperan aktif. Dua minggu kami mengkomunikasikan harapan dan iman
kami untuk men-sukseskan perayaan ini.” ungkap beliau. Kami panitia sangat
bangga karena merupakan suatu kehormatan dengan tugas dan kepercayaan ini dari
Keuskupan.
Sementara
pastor Paroki Katedral, P. Aloy demikian panggilan akrab beliau dalam kata
sambutannya mengajak umat Katedral yang
telah dipercayakan sebagai tuan rumah untuk perayaan hari komsos ke 51 melalui
‘Majalah warta Keuskupan’. Majalah ‘Warkes’ merupakan salah satu media
komuikasi di Keuskupan kita. Banyak perayaan dan kegiatan di paroki-paroki,
Kobilem dan kelompok kategorial ada
diberitakan di sana. Karena itu bagus sekali kalau umat membacanya, sehingga
tahu bagaimana perkembangan Gereja Keuskupan Sibolga. Kalau selama ini
mengedarkan 100 eks, mari sebagai wujud konkrit mulai sekarang kita berlangganan
dengan memesan 150 eks. P. Blasius Yesse
yang mewakili dari Keuskupan dalam sambutannya menyampaikan 4 unsur penting
dalam komunikasi; ada penyampai, penerima, media/sarana dan isi. Beliau
mengajak umat yang hadir: “Mari memanfaatkan keempat unsur ini dalam
mengkomuikasikan harapan dan iman kita di media sosial”.
Setelah itu dilanjutkan
dengan seminar yang diisi langsung oleh
Ketua Biro Komsos, P. Ch. Sebastian Sihombing, OFMCap dan Sr. Theresita
Simbolon, SCMM menjadi moderator seminar ini. Sebelum memulai seminar, Pastor
yang berbakat mencipta lagu dan bernyanyi ini menyapa sekaligus mengucapkan
terimakasih kepada Pastor Paroki Katedral, P. Blasius Yesse, Panitia dan
seluruh umat yang hadir karena telah mensukseskan perayaan ini. Menurut beliau,
ada banyak cara kita untuk berkomunikasi; menyapa, telepon, sms, lagu, dll.
Namun komunikator yang utama adalah Allah terwujud dalam diri Yesus, ‘Allah
menjadi Manusia’ yang memberi cinta, pengorbanan dan keselamatan bagi kita dan
Gereja melalui Kitab Suci. Gereja sendiri mengeluarkan 3 dokumen yang berbicara
mengenai alat komunikasi sosial ini, Paus Yohanes Paulus II dengan tegas
berbicara tentang internet sebagai sebuah forum baru bagi pewartaan Injil. Paus
Benediktus dan Paus Fransiskus memanfaatkan twitter untuk menyampaikan pesan
dan melayani tanya jawab yang sampai saat ini mempunyai 10 jutaan akun
pengikut.
Br. Yustius Waruwu Menjelaskan Aplikasi Katolik |
Pastor
Sebatian juga memaparkan keuntungan dan bahaya kehadiran internet di dunia kita
ini, internet menawarkan banyak hal kepada kita, tetapi kita diharapkan
bijaksana dalam menyaring dan arif dalam memutuskan. Seminar lebih menarik lagi
karena disertai dengan melihat video ‘seruan Presiden Joko Widodo mengenai
internet’ yang melihat perubahan dunia cepat terjadi karena tehnologi. Beberapa
video lainnya menunjukkan pengaruh medsos bagi orangtua yang lebih fokus ke
barang digital dibandingkan kepada anaknya yang masih sangat membutuhkan
perhatian dan pendidikan. Beliau menegaskan, dari keluarga anak belajar
berkomunikasi, iman dan moral. Seminar diakhiri dengan pemutaran film perayaan
Pekan Komunikasi Sosial Nasional ke 50 yang dirayakan di Keuskupan Sibolga
khususnya Dekanat Nias tahun 2016 yang
lalu. Seminar diikuti
dengan sesi tanya jawab.
Sebagian Anggota Komsos |
Acara-acara
sangat menarik, hiburan dari OMK, Siswa-siswi SD RK dan SMP Fatima memeriahkan
acara ini. Akhirnya tiba saat yang dinanti-nanti peserta lomba, yakni
pengumuman para juara dalam perlombaan. Ada 3 jenis perlombaan yakni:
1.
Lomba
cipta puisi tingkat SD
Pemenangnya:
Damai, Kristina, Agnes, Gabrella, Frumentia dan Priskila.
2.
Lomba
menulis berita singkat tingkat SMP
Pemenangnya:
Enriko Sihombing, Grace Sirait, Alexander Mahombar, Isaura Silaban, Stephani
Silaban dan Yoga.
3.
Lomba
menulis berita tingkat SMA
Yang
dimenangkan oleh: Desi Yohana, Lisnawati, Yola, Putri, Iren dan Dewi.
Selamat kepada para
pemenang, semoga keterampilan ini semakin berkembang dalam dirimu. Sebagai
tanda kenangan, Biro Komsos memberikan sertifikat dan hadiah kepada para
pemenang. Sore itu, sekitar pukul 15.00 WIB, acara perayaan komsos ke 51
selesai dan diahiri dengan doa dan berkat dari Pastor Aloysius Barut. Selamat
mewartakan kabar cukacita dari Tuhan, mengkomunikasikan harapan dan iman
melalui media komunikasi sosial....
Sr.Dominika
Nababan, OSF
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!