SIMBOL AIR DALAM PEMBAPTISAN
Fr. Thomas Lumbangaol OFMCap
Simbol
atau tanda merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui
simbol seseorang dapat sampai pada hal-hal yang dibayangkan. Sebagi contoh,
untuk mengucapkan selamat kepada seseorang, kita hanya dapat mengucapkan dengan
kata-kata, tetapi pada umumnya kita ingin melaksanakannya dengan bahasa
simbolis, misalnya; memberikan hadiah. Dalam Gereja Katolik, simbol juga
memiliki peranan yang sangat penting dalam perayaan liturgi, masuk ke dalam air
pembaptisan mengandung makna yang sangat mendalam, yakni menghadirkan tindakan
Yesus Kristus dan hidup dalam Roh kudus. Orang-orang kristen memakai simbol
dalam perayaan liturgi untuk mengungkapkan relasi personal/sesama antara Allah
dan manusia.
I.
Pengertian Air
Air
merupakan salah satu unsur alam yang secara mutlak dibutuhkan oleh setiap
mahkluk hidup di dunia ini. Tanpa air tidak ada kehidupan di buka bumi. Menurut
sejarah agama-agama, air memiliki makna dan peranan penting. Air dipandang
sebagai sumber kesuburan dan kehidupan manusia. Di mana ada air, tanah yang ada
di sekitarnya akan menjadi subur, mahkluk hidup tumbuh dan berkembang. Dalam
kehidupan manusia air juga dialami sebagai kekuatan yang dapat menghancurkan,
yakni apabila terjadi bencana banjir. Jadi, air juga memiliki aspek yang dapat
menghancurkan. Dalam kehidupan manusia sehari-hari, air berfungsi untuk
membersihkan dari segala kotoran. Dalam liturgi pembaptisan air digunakan untuk
membersihkan seseorang dari segala dosa-dosanya sehingga berkenan di hadapan
Allah.
II.
Dasar Biblis
A. Kitab Suci Perjanjian Lama
Dalam
Kitab Kejadian diceritakan bagaimana Allah menciptakan alam semesta dan Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air. Dan Allah berkata, “Jadilah
cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari segala air (Kej1:2.6).
Sebagaimana yang terjadi dalam penciptaan alam semesta, demikian juga pribadi
kehidupan kita; kita mendapatkan wujud insani kita dalam kantong cairan, “air
ketuban” dalam rahim. Dalam tata alam, kelahiran seorang manusia, dimulai
ketika “air ketuban seorang ibu pecah”.
Pada
zaman Taurat, yakni pada zaman Musa, air memberikan suatu kelahiran kembali
secara rohani bagi orang-orang Israel takkala bangsa itu memulai perjalanannya
ke tanah terjanji yang dijanjikan Allah kepada mereka. Sebelum Bangsa Israel
memulai perjalannya di padang gurun,pertama-tama bangsa itu melintasi air laut
merah yang dipimpin oleh Musa dan Harun. Selain itu juga dalam Kitab Suci
Perjanjian Lama, banyak dilukiskan kisah-kisah yang menyangkut pentingnya air
dalam kehidupan pada saat itu, misalnya untuk membersihkan tubuh manusia dari
segala dosa-dosanya, Allah mengirim air bah yang dasyat dan sesudah itu
keluarga Nuh menemukan kehidupan baru. Peristiwa ini menandakan supaya manusia
disucikan dan dilahirkan kembali. Air dalam Kitab Suci Perjanjian lama menjadi
salah satu alat bagi manusia untuk membersihkan diri dari segala keburukannya.
Allah mengirim air bah yang dasyat ke bumi karena manusia sudah berdosa, Allah
membersihkan manusia itu dengan air bah supaya manusia itu dilahirkan kembali.
B. Kitab Suci Perjanjian Baru
Dalam
Kitab Suci Perjanjian Baru, air mendapat peranan penting terutama dalam kehidupan
Yesus. Kitab Suci Perjanjian Baru melukiskan bersama Yesus, tibalah “jaman
rahmat” yaitu jaman yang penuh dengan suka cita. Semenjak jaman Yesus hingga
sekarang air menerima kekuatan ilahi dan
Sang Sabda menjadi manusia. Air merupakan salah satu unsur untuk melahirkan
manusia kembali dan manusia itu dapat lahir dari air dan Roh kudus (Yohanes
3:5). Menurut bapa-bapa Gereja Yesus yang dibaptis di sungai Yordan, telah
menguduskan airdi seluruh dunia. Ia membuat air menjadi hidup dan mampu
memberikan kehidupan (Yoh 4:10-14). Yesus membuat air menjadi regenerasi,
penyegaran, dan pembersihan dari segala yang kotor.
III.
Makna Simbol Air dalam Gereja
Air yang digunakan untuk berbagai macam
perayaan liturgi memiliki makna simbolis, yakni mengungkapkan pembersihan dosa
dan penganugerahan keselamatan dan hidup baru seperti dalam liturgi baptisan.
Dalam Sakramen Baptisan, air menjadi
simbol inti dalam baptisan. Airmenjadi lambang penerimaan Roh Kudus yang
menyatukan kita dalam tubuh Kristus, dan tanda anugerah Allah yang dikaruniakan
tanpa prasyarat. Dalam perayaan liturgi, air di sini merupakan simbol yang
membuat kita merasakan apa yang dilakukan oleh Allah sendiri. Baptisan juga
tidak berfokus pada formalitas atau pertobatan manusia, tetapi karya
keselamatan Allah sendiri.
IV.
Pemakaian Simbol Air dalam Pastoral
Pemakaian
air dalam karya pastoral merupakan salah satu bentuk simbolis yang terjadi pada
masa lampau dan simbol tersebut dihadirkan kembali di dalam Gereja pada jaman
ini. Dan salah satu dari simbol itu yang dihadirkan pada saat ini ialah
pembaptisan. Air yang digunakan dalam pembaptisan menjadi salah satu alat dalam
Gereja untuk membersihkan manusia dari segala dosa-dosanya. Air yang biasa
digunakan dalam pembaptisan melambangkan mati dan hidup (bdk Roma 6:8) bersama
Kristus Yesus. Maka, dengan pembaptisan berarti kita menjadi anak-anak Allah
yang siap menderita bersama Dia. Air yang sudah diberkati oleh imam-imam di
dalam Gereja, dipakai dalam berbagai macam liturgi khususnya dalam Sakramen
Baptis.Baptisan di sini memiliki makna simbolis, yaitu untuk mengungkapkan
pembersihan dosa dan penganugerahan keselamatan dan penciptaan baru. Dengan
demikian, dengan pembaptisan yang kita terima, kita menjadi bersih dan menjadi
manusia yang baru di hadapan Allah.
Baptisan
dengan air merupakan langkah pertama menjadi orang kristen. Dalam sakramen,
Tuhan mempergunakan benda-benda biasa seperti air untuk berbicara langsung
dengan jiwa manusia. Sakramen yang digunakan dalam Gereja merupakan salah satu
“bahasa syarat” Tuhan. Bahasa syarat yang dimaksud di sini bukanlah seperti
bahasa syarat yang kita kenal. Bahasa syarat yang dimaksud di sini ialah bahwa
Tuhan mempunyai kuasa untuk mengubah pribadi seseorang yang menerimanya. Dengan
kata lain, air yang digunakan dalam Sakramen Baptis bukan hanya sekedar upacara
belaka melainkan awal dari usaha sepanjang hidup untuk berubah supaya dapat
bersatu dengan Dia di dalam Kerajaan-Nya.
V.
Penutup
Simbol-simbol
yang ada dalam Gereja merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan kedekatan
kita dengan Allah yang kita imani. Salah satu dari simbol-simbol itu ialah air.
Air merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada manusia yang mampu
membersihkan diri dari segala kotoran
duniawi, demikian juga halnya dengan air dalam perayaan liturgi. Air dalam
pembaptisan menjadi salah satu sarana untuk membersihkan diri dari segala
keberdosaan kita/berkat pembaptisan kita dilahirkan kembali dan menjadi manusia
baru. Air suci yang diberkati oleh imam-imam dalam Gereja akan membawa kita
semakin dekat dengan Allah melalui ritu-ritus yang disediakan dalam Gereja.
Santa Teresia dari Avilla menuliskan “tidak ada sesuatu pun yang membuat
roh-roh jahat lari tunggang langgang-tanpa memalingkan muka, kecuali air suci”.
Jadi, selain digunakan dalam perayaan liturgi, air suci juga digunakan untuk
mengusir roh-roh jahat yang mengganggu kehidupan manusia.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!