Fr. Michael A. Aritonang OFMCap
Bacaan I : Mal 4:1-2a
Bacaan II : 2Tes 3:7-12
Bacaan Injil : Luk 21:5-9
Ketika kita menginginkan sesuatu, misalnya sepatu baru,
baju baru, hp baru atau orang yang
kita cintai, entah itu anak-anak, orangtua, suami/istri, pacar dan sebagainya,
kita dengan penuh pengharapan menantikan saatnya memperoleh barang yang kita
inginkan. Ada yang menanti dengan cemas dan gelisah, tapi ada juga yang tetap
santai dan tenang menantikannya. Kita mengkondisikan diri kita sedemikian rupa
dan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan (dalam arti yang positif)
apa yang kita harapkan dan kita inginkan. Misalnya, menabung atau menghemat
pengeluaran; menelepon atau meng-sms
orang-orang yang kita nantikan itu. Intinya, hanya satu, yakni mempersiapkan
diri untuk menantikan saat yang tepat untuk memperoleh apa yang kita inginkan.
Injil hari ini menceritakan tentang kedatangan hari
Tuhan, saat di mana Allah membaharui segala sesuatu yang ada. Yesus mengajak
kita semua untuk berjaga-jaga dan waspada, sebab pada saat itu juga akan datang
banyak orang yang memakai nama Yesus dan berkata: “Akulah Dia dan saatnya sudah
dekat.” Mereka yang menyebut diri sebagai Yesus adalah orang-orang yang membawa
penyesatan. Karena itulah Yesus mengingatkan kita untuk tetap berjaga-jaga dan
waspada supaya kita jangan disesatkan.
Kedatangan hari Tuhan, seperti telah dinubuatkan oleh
Yesus akan ditandai denagn berbagai peristiwa seperti: gempa bumi yang dahsyat,
peperangan, penyakit sampar, kelaparan dan tanda-tanda lain yang datang dari
langit. Semuanya itu membuat orang menjadi takut, gegabah dan galau, terutama
orang-orang fasik dan yang tidak benar hidupnya. Tak seorang pun yang terluput
dari tanda-tanda yang dinubuatkan oleh Yesus itu. Orang-orang fasik dan orang
yang tidak benar akan dibakar dengan nyala api Tuhan, seperti jerami yang
dibakar dan tak satu pun dari mereka yang akan luput dari murka Tuhan. Tetapi
bagi orang-orang benar akan tiba saatnya mereka memperoleh keselamatan.
Yesus juga menubuatkan bahwa sebelum kedatangan hari
Tuhan, setiap orang yang percaya kepada-Nyaakan ditangkap, disiksa dan bahkan
dibunuh. Mereka akan dihadapkan pada pengadilan raja-raja dan para penguasa.
Juga mereka akan difitnah, diolok-olok dan ditolak oleh saudara-saudari bahkan
keluarganya sendiri. Mereka akan diserahkan oleh keluarganya sendiri kepada
kebinasaan duniawi. Tetapi Yesus meyakinkan kita katanya: “Jangan takut, dan
jangan memikirkan terlebih dahulu pembelaanmu, sebab Aku sendiri akan
memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau
dibantah oleh lawan-lawanmu.”
Bagi kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya, Yesus
menjanjikan keselamatan pada waktu kesesakan dan penderitaan itu datang. Dia
tidak akan membiarkan kita menderita dan ditinggalkan tanpa penolong. Bagi kita
akan terbit surya kebenaran yang menghidupkan dan tak sehelai pun rambut di
kepala kita akan hilang. Penderitaan dan penganiayaan yang kita alami di dunia
ini tak sebanding dengan janji keselamatan yang akan dinyatakan kepada kita.
Hal-hal yang perlu kita buat adalah berusaha untuk
bertahan dan berjuang dengan sungguh-sungguh ketika terjadi penganiayaan. Oleh
Paulus dikatakan kita harus senantiasa berdoa dan bekerja dengan tak
henti-hentinya, siang dan malam, supaya kita memperoleh keselamatan yang telah
dijanjikan kepada kita. Bila kita tidak setia dan tidak mau bekerja, maka hari
Tuhan pun akan datang menimpa kita, yakni kebinasaan. Yesus sendiri pun
menjanjikan hal ini: “Tidak sehelai rambut pun yang akan hilang dari kepalamu,
jika kamu tetap bertahan.” Usaha dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil
yang memuaskan bila dikerjakan dengan baik.
Kedatangan hari Tuhan memang tidak dapat dilihat dengan
tanda-tanda yang kasat mata, tetapi sebenarnya sudah hadir sekarang dan di
sini. Kedatangan hari Tuhan itu merupakan suatu saat di mana kita hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan, bekerja sesuai dengan apa yang seharusnya. Misalnya,
sebagai seorang petani, bertindaklah sebagai seorang petani yang baik, yang
bekerja dan berusaha sebaik mungkin untuk memperoleh hasil yang baik. Atau
sebagai seorang pejabat pemerintahan, guru, karyawan-ti, bekerjalah sesuai
dengan tuntutan yang diberikan kepadamu. Berikanlah yang terbaik yang bisa kamu
berikan. Jangan berbuat curang atau berbuat jahat terhadap yang lain.
Perlakukanlah dirimu dan orang lain seolah-olah pada saat itu hari Tuhan telah
datang.
Atau sebagai bapa-ibu-anak-anak dalam keluarga.
Berusahalah sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada semua keluarga.
Berlombalah untuk melayani dan memperhatikan yang lain. Bekerjalah pada
waktunya, pulang ke rumah pada waktunya, bawa hasil pekerjaan ke rumah atau
hasil penjualan kebun ke rumah, bukan untuk dihabiskan di tempat lain,
dihambur-hamburkan seolah-olah sudah tahu besok masih ada rezeki yang sama.
Utamakan kesejahteraan keluarga daripada memenuhi nafsu daging dan wujudkan
impian serta kebahagiaan keluarga.
Bila berhadapan dengan orang lain, berikanlah sesuatu
yang dapat kamu berikan untuk membantu mereka terutama kepada mereka yang
miskin dan menderita. Bantuan meski sangat kecil akan sangat berharga bagi
mereka yang membutuhkannya. Yakinlah, apa yang kita berikan kepada orang yang
miskin dan menderita tidak akan dapat mereka balas dengan materi, tetapi pasti
mereka akan mengingat kita dalam doa-doa mereka. Mereka pasti tidak akan
melupakan kita. Maka, kelak kita akan mendapatkan hasil berlipat ganda dari apa
yang dulu kita berikan kepada mereka. Wujudkanlah hari Tuhan itu pada saat ini
dalam kehidupan setiap hari.
Hal lain yang dapat kita lakukan adalah dengan tetap
waspada dan berjaga-jaga senantiasa. Buanglah anggapan bahwa hari Tuhan itu
masih lama akan datang. Kita tidak tahu kapan hari Tuhan itu datang, sebab
kedatangan hari Tuhan tidak dapat dilihat dengan tanda-tanda lahiriah, yang
kasat mata. Maka, usaha kita adalah berjaga-jaga dan waspada untuk menantikan
saatnya hari Tuhan datang. Dengan berjaga-jaga, kita mempersiapkan diri setiap
saat dan berharap supaya pada saat kedatangan hari Tuhan, kita ikut diselamatkan.
Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita kecewa dalam usaha dan pengharapan
kita. Dia akan selalu mendampingi dan memberikan yang terbaik kepada kita.
Hanya saja, kita perlu berusaha dan bertahan dalam penganiayaan dan penderitaan
yang datang mencobai kita. Sebab penderitaan dan penganiayaan itu merupakan
suatu bentuk ujian terhadap kesetiaan dan kesungguhan iman kita kepada Allah.
Dia tak akan pernah mengecewakan kita, bila kita menaruh pengharapan
kepada-Nya.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kedatangan hari
Tuhan itu tidak seperti yang kita bayangkan, dapat dilihat dengan tanda-tanda
lahiriah, melalui hal-hal fisik atau kasat mata. Saat dan kapan hari Tuhan itu
datang hanya Allah sendiri-lah yang tahu. Dan setiap orang yang percaya dan
menantikan kedatangan hari Tuhan itu terlebih dahulu akan mengalami penderitaan
dan penganiayaan, bahkan dibunuh. Tetapi kita harus yakin, bahwa Allah tak akan
pernah meninggalkan kita asal kita tetap bertahan dan berusaha sebaik mungkin.
Mari kita tetap berdoa dan bekerja setiap saat untuk mengamalkan cinta kasih
kepada sesama yang menderita, yang membutuhkan pertolongan kita. Mari kita
bersama Bunda Maria berjuang setiap saat untuk memperoleh keselamatan dari
Allah pada hari kedatangan Tuhan. Semoga berkat doa dan pertolongannya, kita
mampu berjuang dan bertahan sampai akhirnya kita memperoleh keselamatan dari
Allah. Semoga. Amin.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!