WAKTU LITURGI DAN WARNA LITURGI
Fr. Kristian Nadeak
OFMCap
Waktu dan warna liturgi Gereja memiliki makna yang kaya
dan mendalam. Waktu atau masa liturgi merupakan suatu simbol yang melambangkan
misteri sejarah keselamatan Allah yang memuncak pada misteri paskah Yesus
Kristus; dan warna liturgi juga merupakan sebuah simbol yang menunjukkan sifat
dasar misteri iman yang sedang dirayakan dan menjelaskan perjalanan hidup
kristiani sepanjang tahun.
Dalam liturgi, pengaturan waktu/masa (tahun liturgi) dan
warna yang digunakan sungguh sangat jelas. Tahun liturgi dimulai dengan masa Adven
(minggu pertama Adven merupakan tahun baru liturgi).
Warna yang digunakan dalam masa Adven ialah warna ungu, yang berarti masa
persiapan diri, mawas diri, untuk menyambut perayaan agung yaitu Natal.
Kemudian hari raya Natal dan masa Natal yang ditutup pada hari raya Pembaptisan
Yesus. Warna yang digunakan dalam masa Natal ini ialah warna putih yang berarti
kemuliaan, kesucian dan kemurnian. Setelah ini ialah masa Biasa. Masa ini
memiliki warna liturgi yaitu warna hijau. Warna hijau melambangkan ketenangan,
meditatif, pengharapan. Sesudah masa biasa dilanjutkan dengan masa Prapaskah.
Masa ini diberi warna liturgi yaitu ungu, yang berarti pertobatan, persiapan
diri untuk menyambut Paskah Yesus Kristus. Masa Prapaskah dimulai dari hari Rabu Abu sampai
dengan hari Kamis pagi sebelum Kamis Putih pada sore harinya. Kemudian hari
raya Paskah dan masa Paskah. Warna yang diberikan pada Paskah dan masa Paskah adalah
warna putih yang melambangkan kemenangan, kesucian, kelahiran baru dan
kemuliaan. Masa Paskah berakhir pada hari raya Pentakosta
(hari turunnya Roh Kudus atas para rasul). Kemudian dilanjutkan dengan masa Biasa sampai pada hari
raya Kristus Raja Semesta Alam. Hari raya ini merupakan penutupan tahun
liturgi. Warna untuk hari raya ini adalah warna putih yang melambangkan
kemuliaan, kejayaan yang penuh kemenangan.
Selain ini dalam tahun liturgi masih ada hari-hari khusus
untuk mengenang para santo, santa seperti, hari raya, hari pesta, peringatan
(wajib dan fakultatif). Warna liturgi yang digunakan adalah warna putih. Untuk para martir, warna
liturgi yang digunakan adalah warna merah yang melambangkan api dan darah.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!