KETUKLAH,
MAKA PINTU AKAN
DIBUKAKAN BAGIMU
(Luk 11:5-13)
Injil pada
hari ini mengetengahkan tentang pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya yakni
kebaikan Allah kepada umat manusia. Ia menganalogikan Bapa-Nya sebagai seorang
sahabat yang memberikan roti kepada sahabatnya ketika sahabat tersebut sangat
membutuhkannya. Ia juga membandingkan kebaikan Bapa-Nya dengan kebaikan
manusia: “Orang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada anak-anaknya,
apalagi Bapa Yang di surga, lebih lagi dari itu.”
Yesus
memperkenalkan kebaikan Allah yang melebihi kasih manusia terhadap sesamanya.
Setiap orang yang meminta kepada Bapa, maka ia akan diberi: “Mintalah, maka
akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu
akan dibukakan bagimu.”
Kasih Allah
tidak sama dengan kasih manusia. Manusia hanya mengasihi sesamanya yang berada dalam “lingkaran” hidupnya,
sedangkan Allah mengasihi semua manusia tanpa terkecuali dan memberi apa yang
diminta oleh manusia, bahkan tanpa diminta. Dan Ia juga telah memelihara dan
mencukupi seluruh kebutuhan manusia.
Dalam hal kebaikan Allah terhadap manusia,
bukan berarti Yesus mengajak kita untuk tidak perlu berusaha dalam hidup dengan
mengatakan “toh Allah mengetahui kebutuhanku”. Tetapi Yesus ingin mengajak kita
untuk bersikap rendah hati di hadapan Allah dan sesama manusia. Karena dengan
kerendahan hatilah kita dapat bekerja sama dengan Allah.
Sebagai
makhluk yang dinamis dan sekaligus paradoks, kita akan mengalami masalah dalam
hidup. Untuk menghadapi hal tersebut, kita diajak untuk bersikap rendah hati dengan
datang kepada Bapa: mengetok dan meminta kepada-Nya. Orang yang remuk redam
hatinya dan datang kehadapan Allah tidak akan ditolak-Nya.
Fr. Vincentius Simbolon OFMCap
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!