Ayat-ayat Injil hari ini sering dijadikan bahan
penyerangan oleh orang yang tidak beriman, kepada orang Kristiani. Dikatakan
bahwa Yesus bukan membawa damai di bumi. Api dalam Kitab Suci lebih
melambangkan pada karya Roh Kudus yang mengobarkan semangat dalam diri orang
beriman. Setelah peristiwa Pentakosta di Yerusalem, maka karya Roh Kudus
semakin terasa untuk mendorong orang minta dibaptis dan menjadi murid-murid Kristus.
Menjadi pengikut Kristus pada zaman Gereja purba
sampai hari ini pun masih tidak mudah, tidak mudah bukan karena persyaratan
yang diminta, tetapi tidak mudah karena harus berani mengambil keputusan untuk
siap dikucilkan, siap disisihkan dari lingkungan orang yang tidak beriman.
Pertentangan yang muncul bukanlah dari pihak Kristus
dan pengikutnya, tetapi dari pihak dunia yang tidak mengenal Kristus. Seseorang
yang mengambil keputusan untuk menjadi Kristen pada hal keluarganya bukan
Kristen, maka ia harus siap untuk dilawan, untuk disisihkan, dan disingkirkan.
Harus merelakan hak warisan, merelakan untuk tidak dianggap lagi sebagai
anggota keluarga, dan sebagainya. Itulah yang dimaksudkan dengan ayah melawan
anaknya laki-laki, dan seterusnya.
Menjadi murid Kristus adalah menjadi orang-orang
yang dimerdekakan, menjadi orang yang mempunyai kebebasan penuh untuk berbuat
kebaikan. Bebas berbuat baik tanpa dibatasi oleh aturan, tetapi berbuat baik
karena mengasihi dan karena hati nurani. Perbuatan baik orang Kristiani tidak
dibatasi oleh suku, agama, bangsa, saudara atau musuh, semua mendapat hak yang
sama untuk kita perlakukan dengan baik.
Posting Komentar