Santo Fransiskus Maria dari Camporosso (Italia : Francesco
Maria da Camporosso) lahir pada tanggal 27 Desember 1804 dalam keluarga petani
yang sangat bersahaja di Camporosso, Genoa Italia. Ayahnya bernama Anselmo
Croese dan ibunya bernama Maria Antonia Garza. Keluarga petani ini adalah
pemeluk Katholik yang taat. Giovannino Croese (Yohannes Croese) demikian nama
babtisnya, sejak kecil sudah terbiasa untuk bekerja keras membantu ayahnya di
ladang.
Pada tahun 1825 Giovannino memutuskan untuk mempersembahkan
hidupnya bagi Tuhan dan menjadi seorang biarawan. Ia masuk biara
Saudara-saudara hina-dina (Fransiskan) dan menjalani novisiat di biara
Fransiskan Santo Barnabas di pegunungan Genoa. Setelah menyelesaikan masa
novisiatnya, ia mengucapkan kaulnya sebagai seorang bruder dari ordo Fransiskan
Kapusin dengan nama biara : Francesco Maria (Fransiskus Maria ).
Tugas Bruder Fransiskus dalam ordo ini sangat sederhana; ia
ditugaskan menjadi seorang quaestor
atau seorang biarawan yang bertugas meminta derma. Setiap hari bruder
Fransiskus harus berkeliling kota Genoa, meminta-minta di jalan atau dirumah
keluarga-keluarga Katolik demi kelangsungan hidup biara dan pekerjaan-pekerjaan
sosial yang dilaksanakan oleh biara. Tugas ini kelihatannya sederhana namun
sungguh sangat berat dan sangat membosankan untuk dijalani. Menjadi seorang
quaestor membutuhkan ketabahan hati yang luar biasa, dan bruder Fransiskus
dapat menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
Kesucian hidupnya dan sikapnya yang penuh welas asih dan
rendah hati membuatnya diterima oleh seluruh warga kota. Dalam waktu yang tidak
lama Bruder Fransiskus telah dikenal di seluruh kota Genoa sebagai seorang quaestor yang saleh. Bruder Fransiskus
selalu bersikap ramah dan sopan. Kesempatan meminta derma di rumah
keluarga-keluarga Katolik menjadi kesempatan baik baginya untuk berdoa bersama,
memberi bimbingan rohani, dan memberi penghiburan kepada umat yang berkesusahan
dan menderita. Ia banyak membuat mujizat dan menyembuhkan banyak orang sakit
dalam setiap keluarga yang dikunjunginya Ia juga dikaruniai penglihatan
sehingga memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang rahasia dan
kejadian-kejadian yang akan datang.
Umat di kota Genoa sangat mencintai bruder pengemis yang
penuh mujizat ini. Mereka memanggilnya : “Padre Santo” yang berarti “bapa
yang kudus”. Kunjungannya ke rumah umat untuk meminta derma sangat
dinantikan. Banyak orang kemudian datang ke biara untuk meminta pertolongannya.
Sebuah mujizat Bilokasi
yang luar biasa tercatat dilakukan oleh Bruder Fransiskus demi menolong seorang
janda. Anak tunggal janda ini bekerja di Amerika Serikat. Dan tiap bulan ia
selalu mendapat kiriman surat dan uang dari anaknya. Sekali waktu surat- surat
tak kunjung datang lagi, dan ibu itu sangat gelisah memikirkan kalau-kalau
terjadi sesuatu atas diri anaknya. Ia lalu menulis surat dan membawanya ke
biara kepada Bruder Fransiskus untuk diberkati sebelum dikirim. Ia termanggu-
manggu ketika bruder saleh itu mengatakan kepadanya bahwa puteranya sehat-
sehat saja, dan tidak lama lagi akan berlibur ke Italia. Bruder Fransiskus
berjanji akan segera mengirim surat itu sebelum anaknya berangkat. Tak lama
kemudian anak itu tiba di Genoa dan bertemu dengan ibunya. Ketika bruder
Fransiskus mengunjungi rumah mereka untuk meminta derma, anak itu terperanjat
melihatnya dan berkata : Inilah bruder yang memberikan surat ibu pada saya
sesaat sebelum saya hendak naik ke kapal. Yang mengherankan ibu itu ialah bahwa
surat itu dibawanya kepada bruder tepat pada hari saat puteranya naik kapal
untuk kembali ke Italia.
Dalam tahun 1866 Genoa ditimpa wabah kolera yang menewaskan
banyak warga kota. Bruder Fransiskus dan para saudara di biaranya segera
turun-tangan membantu merawat para korban. Tidak tahan menyaksikan penderitaan
umat, Bruder Fransiskus lalu berdoa dan mempersembahkan dirinya menjadi kurban,
dan memohon semoga wabah itu segera dilenyapkan. Dan terjadilah seperti yang
dimintanya dalam doa. Tidak lama kemudian, pada tanggal 17 September 1868, Bruder
Fransiskus meninggal dunia dan wabah kolera yang ganas itu pun lenyap dari kota
Genoa.
Sejak hari kematianya ia telah dihormati sebagai pelindung
kota Genoa. Satu abad kemudian ia di kanonisasi oleh Paus Santo Yohanes XXIII
pada tanggal 9 Desember 1962. Tubuh Bruder Fransiskus yang sampai saat ini
masih utuh (incorrupt Corps) kini disemayamkan di Gereja yang dibangun untuk
mengenang namanya; Gereja Santo Fransiskus Maria di Genoa Italia.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!