Saudara-saudara
tidak boleh membuat sesuatu pun menjadi miliknya, baik rumah maupun tempat
kediaman dan barang apa pun. Sebagai musafir dan perantau di dunia ini, yang
mengabdi kepada Tuhan dalam kemiskinan dan kerendahan, hendaklah mereka pergi
minta sedekah dengan penuh kepercayaan; dan mereka tidak perlu merasa malu,
sebab Tuhan sendiri telah membuat diri-Nya menjadi miskin di dunia ini bagi
kita. Inilah puncak kemmiskinan yang amat luhur itu, yang menetapkan kamu,
saudara-saudaraku yang terkasih, menjadi ahli waris dan raja Kerajaan Surga,
membuat kamu miskin akan harta benda tetapi membubung tinggi dalam
keutamaan-keutamaan. Itulah yang hendaknya menjadi bagianmu, yang mengantar ke
negeri orang-orang yang hidup. Melekatlah sepenuh-penuhnya kepadanya,
saudara-saudara yang terkasih, dan untuk selamanya janganlah kamu mau memiliki
sesuatu lainnya di bawah kolong langit demi nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Dimana pun saudara-saudara berada
dan bertemu, hendaklah mereka menunjukkan bahwa mereka satu sama lain merupakan
saudara sekeluarga. Maka, yang satu hendaknya dengan leluasa menyatakan kebutuhannya
kepada yang lain; karena jika ibu mengasuh dan mengasihi anaknya yang badani,
betapa lebih seksama lagi seorang sauara harus mengasihi dan mengasuh
saudaranya yang rohani. Jika ada saudara yang tertinggal karena sakit, maka
saudara lainnya harus melayaninya, sebagaimana mereka sendiri ingin dilayani.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!