Saya mencoba untuk membagikan pengalamanku tentang Sabda Allah menurut bacaan hari ini. Dalam bacaan injil, saya sangat tersentuh dengan kata-kata ini:”mendengar, menyimpan dalam hati dan melaksanakan Sabda Allah dengan tekun”. Dalam injil, Sabda Allah diumpamakan dengan benih. Sabda Allah didengar oleh kita, putera-puteri-Nya. Tetapi karena iblis, pencobaan, kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan duniawi kita menjadi murtad dan tidak percaya serta tidak menghasilkan sesuatu yang baik (tidak berbuah) dalam kihidupan sehari-hari.
Terkadang saya juga terperangkap dalam pencobaan dan tantangan duniawi itu. Setiap misa, ibadat, perayaan-perayaan rohani dan kegiatan-kegiatan rohani, Sabda Allah senantiasa diperdengarkan kepada saya baik oleh para pastor dan oleh para pembaca pada saat itu. Tetapi ketika saya mendengar Sabda Allah itu, cobaan dan tantangan duniawi itu membuat pikiran saya melantur dan konsentrasi menjadi hilang secara perlahan-lahan. Ia masuk dari telinga kiri dan keluar dari telinga kanan. Tiada satupun kata yang tertinggal dalam hati dan benak saya. Sejenak saya merasa bersalah dan menyesal.
Saya tidak mau terpuruk dalam kelemahan saya itu. Saya mencoba untuk belajar dari pengalaman saya dan bimbingan pastor. Kini ketika Sabda Allah diperdengarkan kepada saya, saya harus membuka telinga, hati dan pikiran saya serta hadir secara intensif dan efektif. Saya harus duduk dengan tenang, dengan mata terarah pada pembaca dan berkonsentrasi. Dengan itu saya menghormati dan menhargai Allah yang berbicara lewat mulut para pembaca.
Di samping mendengar, saya juga berusaha untuk menyimpan Sabda Allah di dalam hati karena hati adalah tempat penyimpanan yang baik. Hati dapat memberikan semangat dan berdaya guna untuk menggerakkan seluruh tubuh dalam melaksanakan Sabda Allah.
Dalam melaksanakan Sabda Allah saya harus berkorban, menyangkal diri, menderita dan sungguh mengabdi Allah dengan setia dan penuh bakti. Saya juga harus melaksanakannya demi cinta saya kepada Allah dan sesama.
• Yesus taat kepada Bapa sampai mati bahkan sampai mati di salib.
• Yesus mengatakan:”ibu, saudara dan saudariKu adalah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.
• Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.
• Sabda sudah menjadi manusia dan tinggal diantara kita
• Yesus adalah Sang Sabda.
• Orang yang mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus. (St. Hironimus)
Saya baru menyadari bahwa Sabda Allah sangat berharga dan bermanfaat dalam kehidupan saya sehari-hari. Ia memberikan kedamaian dan ketentraman hati kepada saya. Ia juga menunjukkan jalan keluar dalam mengatasi berbagai tantangan dan cobaan hidup ini. Saya berusaha untuk mencintai Sabda Allah kapanpun dan dimanapun.
Mari mendengar Sabda Allah, menyimpannya dalam hati dan melaksanakannya dengan setia dan tekun dalam kehidupan sehari-hari.
Kita belum berbuat apa-apa, mari kita mulai sekali lagi. (Fr. Stefanus Batubara OFM Cap)
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!