Sabtu, 14 September 2024, Pesta Salib Suci
Bil 21:4-8
Yoh 3:13-17
Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yoh 3:13-17)
SALIB ADALAH TANDA KASIH ALLAH YANG MENYELAMATKAN.
Saudara-saudari terkasih, Perayaan Pesta Salib Suci dalam tradisi Kristen berdasar pada penemuan Salib Suci Tuhan Yesus Kristus oleh Santa Helena, Ibu dari Kaisar Konstantinus Agung, di sekitar Bukit Golgota, kota Yerusalem. Penemuan Salib itu pula menjadi awal mula bagi Gereja dengan bebas untuk bersaksi dan mewartakan imannya akan Yesus Kristus yang tersalib secara ke masyarakat di berbagai penjuru dunia. Patut disadari bahwa sebelum Kaisar Konstantinus Agung mengakui agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran, Gereja mengalami masa yang sangat sulit karena penindasan, pengejaran dan penganiayaan yang sangat berat. Barulah sejak masa kepemimpinan Konstantinus Agung Gereja dengan bebas mewartakan imannya akan Yesus Kristus di wilayah Kekaisaran Romawi, dan selanjutnya ke berbagai penjuru dunia. Memang, dalam perjalanan waktu, di berbagai tempat toh masih kerap mengalami penganiayaan, tetapi tidak sesulit masa-masa awal.
Sesungguhnya, ada banyak misteri yang bisa kita renungkan lewat peristiwa jalan salib yang ditempuh Yesus Kristus. Satu hal yang pantas digarisbahwahi adalah bahwa Salib merupakan Jalan Kasih yang menyelamatkan. Yesus bersabda, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia menyerahkan PuteraNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal" (Yoh 3:16). Karena dosa manusia tersesat dan jauh dari jalan keselamatan, bahkan memperoleh kebinasaan. Namun, karena kasihNya, Allah menghindarkan manusia dari kebinasaan, dan menuntunnya ke jalan keselamatan dengan mengutus Yesus Sang Putra ke dunia. Karena kasih pula, Yesus menerima perutusan itu, hingga rela wafat di Salib. Karena itu Salib sungguh merupakan tanda kasih Allah yang menyelamatkan.
Dalam perjalanan Gereja, penemuan Salib Tuhan juga nyata sebagai tanda kasih Allah yang menyelamatkan. Sesudah sekian lama Gereja menderita penganiayaan, lewat penemuan salib oleh St. Helena, Gereja menjadi lebih tenang dan lebih leluasa mewartakan Injil, sehingga Kerajaan Allah tersebar luas ke berbagai penjuru dunia. Lewat penghayatan akan jalan salib Kristus yang bersengsara, wafat dan menderita, serta bangkit kembali pada hari ketiga, kini, kita para pengikut Kristus juga diminta untuk mewartakan misteri salib sebagai misteri kasih yang menyelamatkan. Hal tersebut bisa kita ungkapkan yakni setia pada iman akan Tuhan, dan setia menjalankan kebaikan dan cinta yang Tuhan lakukan demi keselamatan dunia. Yesus sungguh menunjukkan kebaikan dalam peristiwa hidup dan salibNya, sehingga keselamatan semakin nyata. Sama seperti Yesus telah menghidupi jalan salib hingga menghasilkan keselamatan bagi banyak orang, demikianlah hendaknya kita menunjukkan kasih dalam hidup harian kita sehingga membawa orang kepada jalan keselamatan. Semoga juga kita bisa meniru semangat Yesus dalam jalan salibNya, lewat keramahatamahan, pengampunan, keadilan, perdamaian, semangat belas kasih, dan berbagai tindakan belas kasih hingga menghasilkan keselamatan bagi orang lain. Tuhan memberkati.! Pace e bene
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!