Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Selalu Menjadi Solusi - Senin, 5 Agustus 2024, Biasa

Senin, 5 Agustus 2024, Biasa
Yer 28:1-17
Mat 14:13-21

Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. (Mat 14:13-21)


Selalu Menjadi Solusi

Menyaksikan banyaknya orang yang mengikuti Yesus, sementara hari sudah mulai gelap, para murid gelisah tentang "nasib" para pendengar pengajaran Yesus. Mereka risau bahwa orang banyak akan lapar, sementara makanan tidak cukup dan sulit untuk didapat di tempat mereka berada. Atas dasar keprihatinan itu, para murid meminta Yesus menyuruh orang banyak pergi dengan berkata,  “Tempat ini sunyi dan hari  sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makan di desa-desa”.
Namun, apa reaksi Yesus? Yesus justru meminta balik para murid untuk mengusahakan makanan bagi orang banyak itu. Murid pun memberi kepada Yesus lima roti dan dua ikan. Akhirnya, berbekal lima roti dan dua ikan yang ada pada para murid, Yesus mengadakan mukzizat penggandaan roti, dan bisa memberi makan lebih dari lima ribu orang laki-laki. Peristiwa itu hendak menggarisbawahi bahwa para murid Yesus harus menjadi solusi atas persoalan yang ada di sekitar mereka. Para murid harus menjadi solusi untuk mengatasi rasa lapar orang banyak. Dan Yesus telah memberikan model; dengan berbekal lima roti dan dua ikan, Yesus mengadakan mukzizat dan mengatasi rasa lapar orang banyak itu, dan memberi mereka makan hingga kenyang. Kesulitan dan masalah tidak perlu menakutkan, tetapi mesti dihadapi dengan tenang, penuh iman dan harapan, seraya mau mengusahakan suatu jalan keluar. Bertanya kepada sesama seperti dilakukan Yesus, mau bekerja sama, percaya pada Tuhan, dan berperilaku jujur menjadi modal penting untuk mengatasi aneka persoalan hidup. 
Pesan yang sama diberikan kepada kita dalam menghadapi aneka persoalan lain yang ada di sekitar kita. Kita hendaknya menjadi pembawa solusi atas masalah, bukan orang yang lepas tangan atas masalah yang ada, apalagi penambah masalah. Dengan berusaha menjadi bagian dari solusi kita telah menghadirkan Kerajaan Allah bagi sesama. Yuk.. mari kita menjadi solusi atas masalah yang ada di sekitar kita! Tuhan memberkati! Pace e bene!

Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting