Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Resiko Seorang Nabi - Sabtu, 3 Agt 2024, Biasa

Sabtu, 3 Agt 2024, Biasa
Yer 26:11-16.24
Mat 14:1-12

Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus (Mat 14:1-12).


Resiko Seorang Nabi

Saudara-saudari terkasih, sabda Tuhan hari ini mengisahkan resiko seorang nabi. Dalam bacaan pertama (Yeremia) dilukiskan bahwa karena nubuatnya tentang hukuman Tuhan bagi kota Yerusalem atas segala dosa penguasa dan rakyat, nabi Yeremia mengalami ancaman pembunuhan. Syukurlah masih ada di antara umat Israel yang memiliki Nurani yang bersih seperti Ahikam bin Safan, sehingga Yeremia dilindungi dan luput dari kematian yang mengerikan karena tugas kenabiannya.
Dalam Injil dikisahkan kematian Yohanes Pembaptis di tangan Herodes karena warta profetisnya berkaitan dengan perilaku buruk Herodes yang mengambil Herodias, istri saudaranya menjadi istrinya sendiri. Sesungguhnya, Herodes sadar bahwa membunuh Yohanes Pembaptis merupakan suatu kejahatan. Namun, karena mempertaruhkan harga dirinya yang murahan karena terlanjur mengutarakan janji pengabulan permohonan apa pun kepada anak perempuannya, Herodes pun membunuh Yohanes Pembaptis. Hidup seorang nabi memang kerap terancam, dan bahkan dibunuh karena menyuarakan kebenaran dan suara Allah.
Namun, sangat menarik dan mengagumkan bahwa walaupun menghadapi resiko berat dan ancaman nyawa, para nabi tidak pernah takut dan gentar. Mereka siap mengorbankan nyawa dan hidupnya, asalkan sabda dan suara Tuhan dapat disebarluaskan kepada semua orang. Itu tampak dalam hidup Nabi Yeremia dan Yohanes Pembaptis. 
Semoga kita pun yang ambil bagian dalam tugas kenabian Kristus lewat pembaptisan berani menyuarakan kebenaran di mana pun kita berada, terutama dalam mengkritisi perilaku buruk para penguasa. Resiko memang berat. Tetapi Tuhan akan mengganjari orang yang berani bersuara secara jernih dengan hidup bahagia, yang mendapat kepenuhannya di surga abadi. Tuhan memberkati! Pace e bene!

Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Share this post :

Posting Komentar

Terima kasih atas Partisipasi Anda!

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting