Kamis, 15 Agustus 2024, Biasa
Yeh Yeh 12:1-12
Mat 18:21-19:1
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. (Mat 18:21-19:1)
Pengampunan Tanpa Batas
Saudara-saudari terkasih, dalam perikop Injil hari ini Yesus mengajari kita tentang pengampunan. Ada beberapa poin yang bisa kita perhatikan tentang pengampunan ini. Pertama, pengampunan tanpa batas atau tak henti. Pengajaran tentang pengampunan tanpa batas disampaikan oleh Yesus lewat jawabanNya terhadap Petrus, yang menanyaiNya berapa kali harus mengampuni sesama yang bersalah. Yesus berkata, “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”. Ini berarti kita tidak pernah boleh berhenti mengampuni selama masih berziarah di bumi ini. Sekalipun orang lain berbuat jahat kepada kita, kita tetap harus mengampuni. Kedua, pengampunan yang kita berikan kepada sesama merupakan investasi yang menguntungkan bagi kita untuk kelak diperhitungkan sebagai andil untuk masuk dalam Kerajaan Surga. Sebaliknya, ketiadaan sikap mengampuni, merupakan alasan bagi kita untuk tidak mendapat pengampunan dari Tuhan di saat pengadilan akhir nanti. Ketiga, mengampuni mulai dari hal kecil hingga hal besar. Semangat pengampunan tidak lahir begitu saja dalam diri kita, tetapi merupakan hasil dari sebuah proses. Untuk itu, kita mesti terus melatih diri dalam semangat mengampuni, mulai dari hal kecil hingga hal besar. Tanpa sebuah pelatihan, kita mungkin akan sulit bertumbuh dalam semangat pengampunan. Dengan bersedia belajar, kita pasti akan semakin dikaruniai semangat pengampunan. Dan bila kita memiliki semangat pengampunan, orang pun akan menikmati realitas Kerajaan surga lewat kehadiran kita. Yuk..mari menghidupi semangat pengampunan dan mewartakan pengampunan sebagai jalan kehidupan. Tuhan memberkati! Pace e bene!
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!