Minggu, 21 Juli 2024, Biasa
Yer 23:1-6
Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Ef 2:13-18
Mrk 6:30-34
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:30-34)
Menjadi Pemimpin yang Baik
Saudara-sadari terkasih, bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk bermenung tentang gembala yang baik. Ada beberapa poin yang perlu diberi catatan tentang gembala yang baik.
Pertama, seorang gembala yang peduli dan pengayom bagi setiap orang yang saya layani. Ia peduli dengan umatNya dan dengan kebutuhan orang lain, dan bukan terutama kepentingan sendiri. Secara konkrit bisa dikatakan bahwa seorang pemimpin bersedia menuntun orang yang dipercayakan untuk dipimpinnya. Orangtua membimbing anak, ketua lingkungan membimbing umatnya. Seperti Yesus mau mengumpulkan muridnya, mungkin perlu evaluasi bersama untuk melihat yang terbaik. Umat sendiri, sebagai kawanan, harus mau dibimbing. Sama seperti ujian di sekolah, evaluasi perlu untuk melihat kemajuan dan kemunduran.
Kedua, pemimpin yang baik selalu bersedia memberi diri dan waktu demi kemajuan bersama. Yesus, walaupun butuh istirahat, namun karena desakan kebutuhan umat, dia pergi juga melayani umat. Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita setia menyerahkan diri kita untuk pelayanan terhada Tuhan dan Gereja? Jangan-jangan kita terlalu gampang mengeluh bila memiliki tugas lebih dibanding yang lain.
Ketiga, gembala atau pemimpin yang baik bersedia mengajari. Yesus sendiri selalu mengajari umat Allah yang dipercayakan kepadaNya. Lewat pengajaran Yesus menuntun umat Aallah agar semakin mengenal Allah Bapa yang adil dan berbelas kasih, sehingga umat pun semakin belajar berlakuadil dan berbelas kasih kepada sesama.
Keempat, pemimpin memperhatikan pentingnya dan mengusahakan kesatuan. Mari kita ingat sabda Tuhan melalui nabi Yeremia: “Celakalah mereka yang menceraiberaikan kawanan domba gembalaanku”. Gembala yang baik tidak mau memecah belah umat, tetapi mempersatukannya. Maka, marilah kita, marilah menjalankan tugas kepemimpinan kita seperti Yesus sendiri wujudkan.
Selamat Hari Minggu! Tuhan memberkati! Pace e bene!
Pater Yoseph Sinaga, OFMCap.
Posting Komentar
Terima kasih atas Partisipasi Anda!